“Karena keadaan yang mendesak di luar, kami melihat besarnya minat untuk bergerak secepat mungkin untuk mengembangkan vaksin, jadi kami berharap studi klinis akan lebih cepat dibanding situasi lain,” tambahnya.
Liguori mengatakan, sekitar 200 ilmuwan dari beberapa negara yang bekerja siang malam di Pomezia, kantor pusat perusahaan sedikit di luar kota Roma, agar bisa secepat mungkin menyiapkan vaksin melawan virus corona baru ini. Beberapa dari mereka telah terlibat dalam pengembangan vaksin Ebola pada 2014 dan 2015.