Pasien Corona Covid-19 Perlu Tes Infeksi Bakteri dan Jamur, Ini Alasannya!

Jum'at, 17 April 2020 | 14:09 WIB
Pasien Corona Covid-19 Perlu Tes Infeksi Bakteri dan Jamur, Ini Alasannya!
Ilustrasi tenaga medis dan pasien virus corona Covid-19 [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampai sekarang belum ada obat yang disetujui bisa mengatasi virus corona Covid-19. Sehingga tim medis berusaha untuk meringankan gejala dan merawat pasien virus corona Covid-19 berdasarkan kelompok yang ringan hingga berat.

Namun, sebuah penelitian menemukan adanya risiko koinfeksi pada pasien corona Covid-19. Kondisi ini justru akan memberatkan rumah sakit beserta tim medis karena banyaknya pasien.

Banyak penelitian dilansir oleh Scientific American, telah menemukan bahwa sejumlah besar pasien corona Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit telah mengembangkan koinfeksi bakteri sekunder yang berbahaya, seperto pneumonia bakteri dan sepsis.

Dalam kondisi ini, tes diagnostik cepat yang mengidentifikasi adanya infeksi bakteri atau jamur dan patogen resisten terhadap obat sangat berperan penting. Supaya, tenaga medis lebih tanggap kesehatan masyarakat di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Terjebak Lockdown, Suami Frustrasi Tahu Istrinya Hamil Anak Orang Lain

Perlu dipahami koinfeksi bakteri seperti pneumonia bakteri termasuk ancaman serius bagi pasien virus corona Covid-19. Koinfeksi ini bisa membuat kondisi mereka semakin parah dan komplikasinya mematikan.

Ilustrasi bakteri (shutterstock)
Ilustrasi bakteri (shutterstock)

Sebagian besar yang berisiko koinfeksi bakteri adalah orang dewasa tua dan mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis. Karena, orang dalam golongan tersebut cenderung menjalani perawatan medis di rumah sakit dalam jangka waktu lama dan butuh alat bantu ventilator.

Ketika seseorang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dalam kondisi kritis, maka ia akan lebih lama menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kondisi ini sekaligus akan meningkatkan risikonya terhadap infeksi bakteri sekunder.

Perkiraan satu dari tujuh pasien virus corona Covid-19 akan mengalami infeksi sekunder saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Penelitian terpisah menemukan bahwa hanya sekitar 50 persen kematian pasien disebabkan oleh virus corona Covid-19 itu sendiri. Sedangkan 50 persen lainnya juga disebabkan oleh infeksi sekunder.

Baca Juga: Dokter: Waspada Hand Sanitizer dengan Kandungan Alkohol Terlalu Tinggi

Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Saat rumah sakit mengamati praktik pengendalian infeksi yang ketat, koinfeksi virus dan bakteri mudah terjadi. Lalu menginfeksi banyak pasien yang dirawat di satu ruangan sama dan oleh staf medis yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI