Hits: Kentut Bisa Tularkan Virus Corona, Kerusakan Organ Penderita Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 17 April 2020 | 10:10 WIB
Hits: Kentut Bisa Tularkan Virus Corona, Kerusakan Organ Penderita Covid-19
Ilustrasi larangan kentut. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini mungkin cara penularan virus paling aneh yang pernah ada, seandainya berita ini benar. Dikatakan bahwa virus corona ternyata bisa menular lewat kentut. Seorang petugas medis mengklaim bahwa orang mungkin telah menularkan virus corona Covid-19 ke orang lain melalui kentut. Bagaimana mekanismenya?

Di luar masalah penularannya, virus corona penyebab Covid-19 diketahui menyerang saluran pernapasan dan menginfeksi paru-paru. Tetapi nyatanya tidak hanya paru-paru, virus ini juga merusak jantung, ginjal, dan hati. Para profesional di seluruh dunia melihat bukti yang menunjukkan Covid-19 menyebabkan banyak masalah yang tidak hanya pada paru-paru, tapi juga menyebabkan peradangan jantung, penyakit ginjal akut, kerusakan neurologis, pembekuan darah, kerusakan usus, dan masalah pada hati. Waduh, banyak banget ya?

Simak berita kesehatan selengkapnya di bawah ini!

1. Kentut Diduga Bisa Tularkan Virus Corona Covid-19, ini Temuan Ahli!

Baca Juga: Klaim Bahaya untuk Jantung, Brasil Setop Riset Klorokuin untuk Obat Corona

Ilustrasi orang kentut. (Shutterstock)
Ilustrasi orang kentut. (Shutterstock)

Sejauh ini, virus corona Covid-19 dikuetahui menular melalui tetesan cairan pernapasan tubuh. Tetapi, ada rumor bahwa virus corona jenis baru ini juga menular lewat kentut.

Seorang petugas medis mengklaim bahwa orang mungkin telah menularkan virus corona Covid-19 ke orang lain melalui kentut. Tapi, ahli tidak begitu yakin mengenai hal tersebut.

Baca selengkapnya

2. Selain Paru-Paru, Pasien Covid-19 Alami Kerusakan Jantung, Ginjal, dan Hati

Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]
Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]

Seperti diketahui, virus corona menyerang saluran pernapasan dan menginfeksi paru-paru. Tetapi nyatanya tidak hanya paru-paru, virus ini juga merusak jantung, ginjal, dan hati.

Baca Juga: Selain Paru-Paru, Pasien Covid-19 Alami Kerusakan Jantung, Ginjal, dan Hati

Melansir New York Post, Kamis (16/4/2020), para profesional di seluruh dunia melihat bukti yang menunjukkan Covid-19 menyebabkan banyak masalah yang tidak hanya pada paru-paru, tapi juga menyebabkan peradangan jantung, penyakit ginjal akut, kerusakan neurologis, pembekuan darah, kerusakan usus, dan masalah pada hati.

Baca selengkapnya

3. Kontaminasi Virus Corona di Udara Ruang ICU Lebih Tinggi Ketimbang Bangsal

Ilustrasi perawat (Pexels/skeeze)
Ilustrasi perawat (Pexels/skeeze)

Sindrom pernapasan akut parah yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yakni Covid-19, masih menghantui masyarakat global. Baru-baru ini, dilaporkan bahwa kontaminasi udara dan permukaan benda dalam unit perawatan intensif (ICU) lebih tinggi daripada di bangsal (GW),

Demikian menurut untuk sebuah penelitian yang diterbitkan secara online 10 April di Emerging Infectious Diseases, sebuah publikasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Baca selengkapnya

4. Imbau Rumah Tanpa Rokok Demi Cegah Corona Covid-19, YLKI Ungkap Alasannya

Ilustrasi puntung rokok (unsplash)
Ilustrasi puntung rokok (unsplash)

Imbau Rumah Tanpa Rokok Demi Cegah Corona Covid-19, YLKI Ungkap Alasannya

Imbauan untuk berada di rumah aja termasuk untuk belajar dan bekerja (work from home), anak-anak berada dalam posisi rentan ketika orangtuanya masih melakukan aktivitas merokok di rumah.

Baca selengkapnya

5. 7 Mitos Seputar Rambut dan Kulit Kepala, Benar Masturbasi Bikin Botak?

Ilustrasi mitos seputar rambut dan kulit kepala. (Shutterstock)
Ilustrasi mitos seputar rambut dan kulit kepala. (Shutterstock)

7 Mitos Seputar Rambut dan Kulit Kepala, Benar Masturbasi Bikin Rambut Rontok?

Perawatan rambut dan kulit kepala kini bukan hal yang bisa disepelekan. Sebab, meningkatnya minat pada perawatan rambut dan kulit kepala membuat mitos tentangnya juga semakin banyak.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI