Terkadang memang kita memiliki rasa cemas, takut, dan kekhawatiran yang berlebihan pada anak. Apalagi mungkin rasa bersalah karena seharunya memiliki waktu yang panjang namun justru waktu bersama anak tidak optimal.
Ela menyebut dengan kita mampu mengelola emosi kita, nantinya kita akan menjadi contoh orang yang bisa mengelola emosi yang baik di depan anak kita.
Karena nantinya akan menjadi buruk apabila kita gagal mengelola emosi dan berhadapan dengan anak yang juga emosional. Pada akhirnya hal ini akan menjadi lingkaran negatif dalam keluarga.
Dampaknya bisa jadi kita sehat secara fisik di saat wabah, namun mental kita justru dirugikan, pungkasnya.
Baca Juga: Psikiater: Dalam Situasi Pandemi, Cemas dan Marah Itu Hal Wajar