Jangan Anggap Sepele! Psikiater Bilang Perasaan Kesendirian Bisa Menular

Kamis, 16 April 2020 | 22:10 WIB
Jangan Anggap Sepele! Psikiater Bilang Perasaan Kesendirian Bisa Menular
Ilustrasi lelaki merasa kesendirian (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jangan Anggap Sepele! Psikiater Bilang Perasaan Kesendirian Bisa Menular

Pernah merasa sendiri meski sebenarnya sedang berada di tempat ramai? Mungkin kamu sedang mengalami kesendirian atau loneliness.

Psikiater RS Siloam Bogor dr. Jiemi Ardian mengatakan perasaan kesendirian tidak kalah berbahayanya dengan kebiasaan merokok. Bahkan kesendirian bisa berdampak buruk untuk kesehatan fisik juga mental.

"Dia mengakibatkan meningkatnya hormon stres, menganggu sistem imun, mengganggu kesehatan jiwa bahkan mengganggu kesehatan fisik, mengganggu aspek-aspek kognitif seperti pengambilan keputusan, konsentrasi dan perhatian, penghargaan diri dan lainnya," kata Jiemi mengutip dari kanal YouTube pribadinya Jiemi Ardian, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Psikiater: Dalam Situasi Pandemi, Cemas dan Marah Itu Hal Wajar

Jiemi menambahkan bahwa kesendirian juga bisa mengakibatkan progresi dari penyakit tertentu seperti alzheimer.

Sayangnya, belum banyak orang yang memahami tentang perasaan kesendirian itu. Bahkan tak menyadari bahwa itu bisa menular.

"Banyak orang yang tak paham bahwa kesendirian itu saling menular. Ada penelitian menyebutkan ketika seseorang berinteraksi dengan orang lain yang merasa kesendirian, juga dapat terasa kesendirian yang dirasakan. Kesendirian ini menular, sehingga banyak sekali orang merasa kesendirian," paparnya.

Banyak luka psikologis yang terjadi akibat kesendirian, kata Jiemi. Masalah pertama berpikir bahwa merasa diri tidak penting.

Rasa kesepian melanda usia atau periode orang tertentu. (Shutterstock)
Rasa kesendirian melanda usia atau periode orang tertentu. (Shutterstock)

Kedua, perasaan merasa tidak penting itu kemudian berdampak menjadi merendahkan diri sendiri.

Baca Juga: Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif, Psikiater: Mereka Nggak Paham Covid-19

"Akhirnya membuat kita percaya tak mampu keluar dari kesendirian. Semakin kita ingin keluar dari kesendirian makin sulit keluar dari kesendirian," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI