Suara.com - Heboh Orang Dewasa Minum ASI Demi Cegah Corona, Pakar: Nggak Masuk Akal
Tren pemesanan ASI di Amerika Serikat cenderung meningkat beberapa waktu belakangan. Ini karena ASI disebut-sebut bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bahkan ASI ini juga ikut dipesan oleh orang dewasa, demi terhindar dari virus corona atau Covid-19.
Dokter Spesialis Anak sekaligus Aktivitas ASI dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM tidak sepakat dengan anggapan tersebut. Menurutnya ASI untuk orang dewasa sebagai daya tahan tubuh tidaklah masuk akal.
Baca Juga: 117 Juta Anak Berisiko Terlambat Imunisasi Vaksin Campak Akibat Covid-19
"Jadi nggak masuk akal minum ASI untuk orang dewasa sebagai daya tahan tubuh, karena kan daya tahan tubuh buat anak itu sendiri," ujar dr. Utami saat dihubungi Suara.com, Rabu (15/4/2020).
Ia mengatakan kebutuhan komposisi ASI dari ibu satu dengan yang lainnya akan berbeda. Perbedaan ini akan mengikuti kondisi sang ibu maupun kondisi si anak.
"ASI hari ini komposisinya nggak sama seperti kemarin. Apa yang membedakan? Kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang hari ini berbeda dengan besok," katanya.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit St. Carolus Salemba mencontohkan apabila si ibu sedang menderita penyakit tertentu, maka ASI ibu akan terkandung antibodi yang bisa melindungi anaknya dari penyakit tersebut.
Begitupun sebaliknya, saat si anak menderita penyakit maka ASI ibu akan terkandung antibodi yang bisa memperkuat sistem imun anak, sehingga anak bisa cepat pulih.
Baca Juga: Dianjurkan WHO, Kecanduan Game Malah Jadi Masalah Baru saat Wabah Corona
"Kan ASI disesuaikan sama anaknya. Jangankan buat orang dewasa, buat bayi lain aja belum tentu cocok sebenarnya, kalau untuk imunitas. Kalau ASI kan betul-betul khusus untuk makannya itu," terangnya.
Dokter pendiri Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) itu menyebut jikapun ada ASI buat orang dewasa itu bukanlah meningkatkan daya tahan tubuh, tapi kandungan anti kanker.
"Setahu saya ASI dipakai orang dewasa bukan untuk daya tahan tubuh, tetapi buat mengobati kanker. Dalam ASI ditemukan adanya anti kanker hamlet namanya, sama profesor dari Swedia," tutupnya.