Suara.com - Beberapa negara pada beberapa waktu lalu telah melakukan pengujian baru untuk mendiagnosis Covid-19 pada seseorang, yaitu tes antibodi. Para ahli percaya tes ini lebih mampu mendeteksi secara cepat kasus virus corona.
Tes sebelumya, yang disebut sebagai tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab merupakan cara deteksi virus corona baru dari sampel sekresi di tenggorokan atau usap hidung pada orang yang bergejala atau orang yang berisiko tinggi dan mungkin telah melakukan kontak dengan pasien positif.
Jika keduanya sama-sama untuk mendiagnosis infeksi Covid-19, lalu apa perbedaannya?
1. Tes PCR atau tes swab
Baca Juga: Pemerintah Dapat Bantuan 8.000 Tes PCR Gratis
Dilansir Irish Times, tes swab menggunakan sampel dari sekresi di tenggorokan dan menggunakan reagen lysis buffer untuk menghancurkan sel-sel terbuka dan partikel virus, jika ada.
Kemudian akan dikeluarkan materi genetik yang dikenal sebagai RNA dari virus. Tes akan mengubah RNA virus menjadi DNA, yang lebih stabil.
Lalu peneliti akan menggunakan PCR untuk memperkuat atau membuat fotokopi molekuler dari bentangan DNA tertentu, sehingga dapat diukur.
"Tes ini dirancang, sehingga memperkuat urutan genetik yang berasal dari virus," kata Profesor Anne Parle-McDermott, kepala sekolah bioteknologi DCU.
Berdasarkan India Today, tes ini membutuhkan waktu lima jam untuk mengetahui hasilnya.
Baca Juga: Ahli Sarankan Ibu Hamil Tes Corona Covid-19 Sebelum Melahirkan, Kenapa?
2. Tes antibodi atau tes serologi