Suara.com - Tofacitinib Disebut Berpotensi Jadi Obat Corona Covid-19, Apa Itu?
Sebuah riset di Italia kini sedang meneliti penggunaan tofacitinib, agen oral penghambat Janus Kinase (JAK) yang disebut berpotensi untuk membantu mengobati pasien Covid-19.
Penelitian ini direncanakan akan dimulai di Italia pada akhir pekan ini. Studi ini didukung oleh dana hibah Pfizer. Kini Pfizer juga sedang berdiskusi dengan institusi lain mengenaii studi tambahan yang melibatkan tofacitinib dan modulator imun potensial lainnya.
Menurut rilis resmi yang diterima Suara.com, penelitian ini dilakukan berdasarkan hipotesis bahwa penghambat JAK dapat mengurangi peradangan sistemik dan alveolar pada pasien dengan pneumonia terkait Covid-19.
Baca Juga: Tidak Langsung Bugar, Begini Masa Pemulihan Pasien Corona
Caranya dengan menghambat keterlibatan sinyal sitokin esensial dalam respon peradangan imun yang dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Hal itu kemudian berakibat munculnya gejala pernapasan akut pada pasien Covid-19. Penting untuk dicatat, saat ini tofacitinib tidak disetujui penggunaannya bagi pasien dengan infeksi serius aktif.
“Meskipun pekerjaan ini dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun, kami berupaya semaksimal mungkin menemukan peluang untuk menghemat waktu dan memilih bekerja secara paralel daripada secara linier," jelas Mikael Dolsten, Chief Scientific Officer dan Presiden dari Worldwide Research, Development & Medical, Pfizer.
“Untuk mencapai ini dibutuhkan pendekatan yang berkolaborasi dan bermitra dengan seluruh pihak yang bergerak dalam inovasi kesehatan - dari komunitas akademik, mitra industri, pembuat kebijakan, serta pemerintah," tambahnya.
Mikael juga mengumumkan bahwa pada bulan Maret nanti, Pfizer akan berkolaborasi dengan BioNtech untuk bersama-sama mengembangkan vaksin Covid-19 berbasis mRNA, yang mungkin akan menjadi yang pertama di kelasnya.
"Ancaman publik seperti virus corona COVID-19 ini mendorong kita untuk segera mengedepankan segenap sumber daya dan keahlian kita dalam mengatasi situasi paling menantang dalam sejarah medis di abad ini," katanya lagi.
Baca Juga: Vaksinasi Campak Tertunda Akibat Virus Corona, Akankah Jadi Wabah Baru?
Pfizer juga akan menerbitkan ulasan terbuka mengenai data klinis dan in-vitro soal obat Azithromycin yang beberapa waktu lalu disebut-sebut dapat mengobati Covid-19. Ulasan ini diharapkan dapat berperan dalam studi mengenai obat untuk Covid-19 di masa mendatang.