Anjing Liar Bisa Tularkan Virus Corona Covid-19, Begini Dugaan Peneliti!

Rabu, 15 April 2020 | 19:02 WIB
Anjing Liar Bisa Tularkan Virus Corona Covid-19, Begini Dugaan Peneliti!
Ilustrasi anjing dan kucing liar [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejauh ini, orang memahami wabah virus corona Covid-19 terjadi akibat penularan dari kelelawar ke manusia. Tapi, virus corona Covid-19 dari kelelawar ini diduga bisa menular lewat hewan lain.

Sebuah studi baru dilansir oleh The Sun menemukan bahwa anjing liar bisa menularkan virus corona Covid-19 dari kelelawar ke manusia.

Para peneliti menduga virus corona Covid-19 mungkin telah bermutasi di usus anjing sebelum menular ke manusia. Lalu, virus mematikan ini menginfeksi hampir 2 juta orang di dunia.

Studi awal menunjukkan virus corona jenis baru ini memang berasal dari kelelawar. Tapi, para ilmuwan telah berusaha menemukan hewan mana yang memindahkan virus dari kelelawar ke manusia.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini untuk Bakar Banyak Kalori saat di Rumah Aja

Mereka mengatakan sangat penting untuk mengetahui cara kerja infeksi virus corona Covid-19. Sehingga para ahli bisa menemukan vaksin dan perawatan yang tepat untuk menghentikan penyebaran virus corona Covid-19.

Sejauh ini, penelitian telah menghubungan trenggiling dan ular sebagai penyebar virus corona Covid-19 dari kelelawar. Tapi, tim peneliti di Kanada justru menemukan anjing sebagai hewan lain yang menularkan virus kelelawar ke manusia.

Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].
Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].

Menurut peneliti, penyebaran virus corona Covid-19 ini terjadi akibat anjing liar yang mengonsumsi daging kelelawar. Lalu, anjing menularkan virus dari daging kelelawar yang dikonsumsinya ke manusia.

Meski begitu, Prof James Wood, kepala Kedokteran Hewan di University of Cambridge mengatakan para pemilik anjing tak perlu khawatir dengan adanya temuan baru ini.

"Saya tidak melihat adanya dukungan kuat dari penelitian ini. Saya justru khawatir makalah penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal," jelas James Wood.

Baca Juga: Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Vitamin E, Berapa Banyak yang Dibutuhkan?

James Wood mengkritik penelitian ini karena mengandalkan terlalu banyak inferensi dan terlalu sedikit datanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI