Vaksinasi Campak Tertunda Akibat Virus Corona, Akankah Jadi Wabah Baru?

Rabu, 15 April 2020 | 17:17 WIB
Vaksinasi Campak Tertunda Akibat Virus Corona, Akankah Jadi Wabah Baru?
Dinas Kesehatan Menteng memberikan imunisasi Measleas Rubella (MR) kepada sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) di SDN Menteng 02, Jakarta, Jumat (4/8). (Dok. Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksinasi Campak Tertunda Akibat Virus Corona, Akankah Jadi Wabah Baru?

Pandemi virus corona yang terjadi di berbagai negara telah menyebabkan sejumlah program vaksinasi campak tertunda. Hal ini ditakutkan akan menimbulkan wabah baru di tengah pandemi ini.

UNICEF menyatakan ada 117 juta anak-anak di 37 negara yang tidak akan mendapatkan imunisasi tepat waktu, demikian dilaporkan BBC.

Sudah ada beberapa kejadian luar biasa (KLB) di sejumlah negara di Eropa di mana serapan vaksin MMR terhitung rendah.

Baca Juga: 117 Juta Anak Berisiko Terlambat Imunisasi Vaksin Campak Akibat Covid-19

Sementara Inggris hampir kehilangan status bebas-campak miliknya, karena adanya peningkatan kasus dari infeksi yang berpotensi mematikan ini.

Campak adalah penyakit yang ditunjukkan dengan gejala batuk, ruam, dan demam. Penyakit ini bisa dicegah dengan dua dosis vaksin MMR (mumps, measles, and rubella), yang disediakan gratis untuk anak-anak.

Di Inggris, 95 persen anak-anak berusia lima tahun telah mendapatkan vaksin pertama mereka. Jumlah ini mencapai target yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Akan tetapi, hanya 87,4 persen yang mendapatkan vaksin keduanya. Belum lagi, campak ini adalah penyakit yang sangat menular, penurunan vaksin sekecil apapun bisa berdampak.

Ilustrasi pasien campak. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien campak. (Shutterstock)

WHO mengatakan negara-negara yang tak memiliki wabah camapak aktif dapat menunda sementara kampanye imunisasi mereka bila perlu. Di sisi lain, ada 24 negara yang harus menundanya akibat pandemi corona walau mengalami KLB campak.

Baca Juga: Wow, Sudah Ada 70 Vaksin Virus Corona yang Dikembangkan di Seluruh Dunia

UNICEF mengatakan bahwa pilihan sulit untuk menunda vaksinasi dibuat karena penyebaran virus corona, maka mereka mendesak para pemimpin negara untuk mengintensifkan upaya untuk melacak anak-anak yang tidak divaksinasi.

"Sehingga populasi yang paling rentan dapat diberikan vaksin campak segera setelah dimungkinkan untuk melakukannya," lanjutnya.

Dr Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di Public Health England mengatakan bahwa program imunisasi nasional sangat sukses dalam mencegah penyakit-penyakit yang serius dan kadang membahayakan jiwa, seperti pneumonia, meningitis, batuk mengi, difteri, dan campak.

"Dalam masa seperti ini, sangat penting untuk menjaga proses vaksin sebaik mungkin untuk mencegah timbulnya kembali infeksi-infeksi ini," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI