Alami Gejala Corona Covid-19, Dokter Ini Pantau Pasien Pakai Video Call!

Rabu, 15 April 2020 | 14:59 WIB
Alami Gejala Corona Covid-19, Dokter Ini Pantau Pasien Pakai Video Call!
Ilustrasi dokter. (Shuttterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter dan perawat adalah orang yang paling berisiko terinfeksi virus corona Covid-19 ketika menghadapi pasien. Tetapi, ancaman risiko itu tidak memadamkan semangat para tenaga medis melawan virus corona Covid-19.

Salah satunya, Marie Pascale Schuller, dokter 57 tahun yang berspesialisasi dalam penyakit pernapasan. Ketika mengalami gejala virus corona Covid-19 dan harus karantina, Marie Pascale tetap berusaha memantau pasien secara online.

Marie Pascale memutuskan mengarantina dirinya sendiri ketika mengalami gejala demam, batuk dan sakit di sekujur tubuh yang diduga terinfeksi virus corona Covid-19.

Sehingga ia memanfaatkan aplikasi telemedicine untuk memantau pasiennya melalui video call. Langkah ini dilakukan Marie untuk melindungi dirinya dan pasiennya sekaligus memantau kondisi pasiennya.

Baca Juga: Pasien Kanker Darah Paling Rentan Virus Corona Covid-19, Ini Alasannya

"Ini adalah tindakan sanitasi untuk melindungi diri mereka sendiri seperti halnya pasien," kata Marie Pascale dikutip dari Gulfnews.com.

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Sebelumnya, National Health Service Inggris dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa telah menyarankan orang yang mengalami gejala atau terpapar pasien virus corona Covid-19 untuk mengisolasi diri selama 14 hari.

Masyarakat umum yang mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19 diminta mengisolasi diri di rumah selama 7 hari. Karena, orang dengan penyakit menular berisiko menyebarkan virusnya ke rata-rata 2 hingga 2,5 orang, termasuk petugas medis.

Kini, Marie Pascale pun sudah pulih yang ternyata bukan gejala infeksi virus corona Covid-19. Ia juga kembali bekerja menangani pasiennya yang sebanyak 12 orang.

Setiap pasien tangani selama 2 jam dan selalu berusaha istirahat 1 jam sebelum menangani pasien berikutnya.

Baca Juga: Cuma Mitos! Minum Air Rebusan Bawang Putih Bukan Penangkal Covid-19

"Pemantauan pasien secara online lambat laun akan terbiasa dan nyaman. Tapi, kami tetap melakukan tatap muka langsung terutama pada pasien dengan masalah pernapasan parah," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI