Tes Corona Covid-19 dengan Rapid Tes Bisa Keliru, Ternyata Ini Penyebabnya

Rabu, 15 April 2020 | 14:25 WIB
Tes Corona Covid-19 dengan Rapid Tes Bisa Keliru, Ternyata Ini Penyebabnya
Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tes Corona Covid-19 dengan Rapid Tes Bisa Keliru, Ternyata Ini Penyebabnya 

Salah satu pengujian Covid-19 bisa dilakukan dengan rapid tes atau tes cepat. Dengan tes tersebut, orang bisa mengetahui apakah di dalam tubuhnya terdapat virus corona Covid-19 melalui pemeriksaan darah. 

Meski demikian, penggunaan rapid tes bisa jadi keliru dan mengeluarkan hasil yang tidak akurat. Hal ini  bisa disebabkan beberapa faktor.

Ketua Tim pakar Gugus Tugas Covid-19 Prof. Drh Wiku Adisasmito menjelaskan, rapid tes yang paling umum digunakan dengan pengukuran antibodi dalam tubuh melalui darah.

Baca Juga: Ahli Uji Obat Colchicine untuk Pasien Virus Corona Covid-19!

Salah satu ciri antibodi dalam tubuh telah terbentuk dengan munculnya gejala sakit.

Rapid test virus corona. (Suara.com/Emi)
Rapid test virus corona. (Suara.com/Emi)

"Jadi kalau sudah ada gejala itu sebenarnya reaksi tubuh melawan virus. Melawannya itu dengan antibodi. Antibodi itu yang kita ukur dengan tes cepat," papar Wiku dalam siaran langsung melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Rabu (15/4/2020).

Ia menambahkan bahwa antibodi baru akan muncul sempurna setelah tujuh hari pasca pertama kali paparan virus. Namun jika orang yang telah terpapar namun tidak menunjukan gejala apa pun hingga lewat dari tujuh hari, itulah yang disebut orang tanpa gejala atau OTG.

Sehingga Wiku mengatakan bahwa pengujian menggunakan rapid tes harus dilakukan pada waktu yang tepat.

"Kalau diuji melalui rapid tes hasilnya bisa negatif karena belum ada gejala atau baru saja ada gejala tapi antibodi belum cukup untuk bisa dideteksi oleh rapid tes," jelasnya.

Baca Juga: Jangan Boros, Ini Tips Hemat Perlengkapan Mandi Selama di Rumah Aja

Kualitas alat tes juga bisa mempengaruhi hasil pengujian virus corona dalam tubuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI