Mengatasi Covid-19, Peneliti Harvard Menyebut Lockdown Satu Kali Tak Cukup

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 15 April 2020 | 14:06 WIB
Mengatasi Covid-19, Peneliti Harvard Menyebut Lockdown Satu Kali Tak Cukup
Penumpang duduk berjauhan di Stasiun Duri, Jakarta, Jumat (3/4). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebab, menerapkan physical distancing tanpa jeda bisa menjadi hal yang buruk.

Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Pixabay/Pete Linforth]

Para penulis mengakui kelemahan utama dalam model mereka adalah seberapa sedikit yang sudah diketahui tentang seberapa kuat kekebalan seseorang yang sebelumnya terinfeksi dan berapa lama virus bertahan.

Saat ini tebakan terbaik berdasarkan virus corona yang berkaitan erat adalah bahwa ia akan memberikan kekebalan, hingga sekitar satu tahun.

Mungkin juga ada beberapa kekebalan silang terhadap Covid-19 jika seseorang terinfeksi oleh virus corona yang biasa menyebabkan pilek.

Baca Juga: Menhub Budi Karya Boleh Pulang Setelah Sebulan Dirawat karena Corona

Namun satu hal yang hampir pasti: virus ada di sini untuk tinggal. Tim mengatakan sangat tidak mungkin kekebalan akan cukup kuat dan bertahan cukup lama sehingga Covid-19 akan mati setelah gelombang awal, seperti halnya dengan wabah SARS tahun 2002-2003.

Tes antibodi yang baru saja memasuki pasar dan mencari apakah seseorang sebelumnya telah terinfeksi akan sangat penting dalam menjawab pertanyaan tentang kekebalan. Vaksin pun tetap diharapkan menjadi senjata pamungkas .

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI