Suara.com - Setiap orang menjalani masa isolasi mandiri dengan cara berbeda selama wabah virus corona Covid-19. Kondisi ini pun bisa memiculkan rasa iri mengenai isolasi mandiri pada beberapa orang.
Misalnya, seseorang harus menjalani isolasi mandiri di rumah yang kecil tanpa banyak hiburan. Lalu, ada orang lain yang bisa mengisolasi diri di rumah yang cukup luas dengan beragam hiburan rumah.
Jika seseorang melihat kehidupan isolasi diri orang lain yang penuh dengn hiburan melalui media sosial, hal ini mungkin akan menimbulkan rasa iri.
Psikolog klinis, Dr Roberta Babb mengatakan kecemburuan isolasi sama dengan kecemburuan media sosial. Perasaan cemburu ini dipicu dengan melihat kehidupan seseorang selama masa isolasi mandiri melalui media sosial.
Baca Juga: Bekerja di Rumah Bisa Memicu Burnout, Wasapai Tanda-tandanya!
"Pada situasi ini seseorang pasti akan membuat perbandingan kehidupan orang lain di media sosial dengan kehidupan nyatanya. Teori perbandingan sosial menunjukkan bahwa kita secra alami membandingkan diri kita dengan orang lain," jelas Dr Roberta dikutip dari metro.co.uk.
Menurut Dr Roberta, perasaan cemburu ini adalah hal yang alami terjadi ketika ada pembatasan ruang gerak seperti sekarang ini. Apalagi saat seseorang mengalami peningkatan emosi dan stres .
Selain perasaan iri, seseorang tanpa kontrol juga bisa merasakan kecemasan dan kesedihan selama pandemi virus corona Covid-19. Semua rasa itu merupakan bentuk dampak psikologi dari masa isolasi mandiri.
Padahal perasaan iri atau cemburu ini dapat berdampak buruk pada diri sendiri, sama halnya ketika orang memiliki kecemasan berlebihan.
Kabar baiknya, ada strategi khusus bagi Anda meningkatkan ketahanan mental dan mengatasi rasa iri isolasi.
Baca Juga: Adakah Dampak Psikologis Mandi Bersama Anak di Atas 5 Tahun?
"Ada sejumlah cara untuk Anda mengelola rasa iri isolasi yang memungkinkan Anda merasa lebih nyaman dengan diri sendiri dan orang lain selama menjaga jarak sosial," kata Roberta.
1. Kembangkan pola pikir yang tangguh
Fokuslah pada diri sendiri dan mengembangkan pola pikir yang tangguh. Ketangguhan bukan hanya tentang kemampuan mengatasi kesulita, tetapi juga mampu beradaptasi dengan kesulitan.
Misalnya, ketika Anda merasa iri isolasi, fokuslah untuk melakukan sesuatu yang bisa Anda ubah pada diri sendiri, bukan fokus pada orang lain.
2. Fokuslah pada tujuan Anda
Penting bagi kita tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Biasanya rasa iri isolasi ini muncul ketika kita membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.
Lebih baik, fokuslah pada menjaga keseimbangan untuk memerangi perasaan rendah diri, rasa sakit, depresi, kecemasan, kemarahan, rasa bersalah, kesepian dan ketidakberdayaan.
3. Jaga komunikasi dengan teman dan keluarga
Alih-alih membandingkan kehidupan kita dengan orang lain di media sosial, lebih baik menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga melalui komunikasi telepon.
Orang-orang itu cenderung akan mendukung Anda di tengah pandemi virus corona Covid-19 sekarang ini. Anda juga akan merasakan kebahagiaan, tidak mudah iri dan lebih percaya diri.
4. Belajar menerima realitas
Belajarlah untuk menerima kenyataan yang sedang terjadi sekarang ini. Kehidupan orang lain yang Anda lihat melalui media sosial hanya sebagian kecil. Karena, segala sesuatu yang dibagikan di media online pastilah akan terlihat sempurna untuk mendapatkan kesan positif.
5. Berlatih rasa syukur
Selama masa isolasi mandiri di tengah pandemi, seseorang perlu belajar cara menghargai dan bersyukur atas apapun yang dimilikinya.
Cara ini bisa membantu Anda mengembangkan mentalitas berkelimpahan yang membantu Anda menilai berbagai hal secara berbeda dan belajar untuk hidup puas.