Hati-hati, Trauma Masa Kecil Berisiko HIV Saat Dewasa, Kok Bisa?

Rabu, 15 April 2020 | 09:45 WIB
Hati-hati, Trauma Masa Kecil Berisiko HIV Saat Dewasa, Kok Bisa?
Ilustrasi: Hati-hati, Trauma Masa Kecil Berisiko HIV Saat Dewasa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hati-hati, Trauma Masa Kecil Berisiko HIV Saat Dewasa, Kok Bisa?

Seseorang yang mengalami trauma masa kecil, atau sebelum berusia 18 tahun, berisiko mengalami gangguan kesehatan fisik saat dewasa.

Konseling trauma Nur Hidayati Handayani mengatakan, Pusat Perkembangan Anak di Universitas Harvard telah membuktikan hal tersebut melalui penelitian yang dilakukan pada 1995 hingga 1997.

"Penelitian menunjukkan dampak trauma masa kecil sebelum usia 18 tahun terhadap kesehatan fisik dan mental. Trauma ada tiga jenis yaitu siksaan, pengabaian, dan disfungsi keluarga," kata Handayani dalam media briefing koalisi Pekad melalui video online, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: 5 Terpopuler: Menkes Terawan Disorot Warganet hingga Viral Masker Penis

Ilustrasi anak korban kekerasan. (Shutterstock)
Ilustrasi anak korban kekerasan. (Shutterstock)

Ia memaparkan, tiga jenis trauma itu dielaborasi menjadi sepuluh tindakan yang bisa berakibat trauma pada anak. Di antaranya:

1. Mengalami siksaan emosi terus menerus

2. Siksaan fisik terus menerus

3. Sentuhan bersifat seksual atau aktivitas seksual

4. Pengabaian secara fisik, seperti mengalami paparan kondisi berbahaya sangat tinggi, tak punya akses baju bersih atau pun air bersih

Baca Juga: Hits: Viral Tas dari Tulang Manusia, Ini Wujud Mengagumkan 'Ratu Kegelapan'

5. Pengabaian secara emosi, seperti tidak dicintai, tidak dipenuhi kebutuhan emosinya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI