5 Efek Samping Viagra Jika Digunakan Tak Sesuai Aturan, Serem Banget!

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 14 April 2020 | 22:45 WIB
5 Efek Samping Viagra Jika Digunakan Tak Sesuai Aturan, Serem Banget!
Ilustrasi efek samping viagra. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 5 Efek Samping Viagra Jika Digunakan Tak Sesuai Aturan, Serem Banget!

Menggunakan viagra untuk meningkatkan performa lelaki di ranjang sah-sah saja. Namun lelaki wajib ingat, pemakaian harus sesuai dengan resep dokter dan menggunakan obat yang asli jika tak ingin efek samping viagra menyerang Anda.

Sebab jika penggunaan viagra berlebihan atau menggunakan obat palsu, risiko efek samping yang muncul cukup mengerikan. Dihimpun Suara.com dari berbagai sumber, efek samping penggunaan viagra berlebihan meliputi penglihatan biru hingga Mr P melengkung.

Untuk mengetahui lebih lengkap soal efek samping penggunaan viagra, simak penjelasannya di bawah ini ya!

Baca Juga: Akibat Penyakit Langka, Bocah 8 Tahun Ini Konsumsi Viagra

1. Penglihatan berwarna biru

Ilustrasi Viagra. (Shutterstock)
Ilustrasi Viagra. (Shutterstock)

Untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi, beberapa pria biasa menggunakan viagra. Namun dalam kasus yang jarang terjadi, viagra dapat memiliki efek samping. Salah satunya penglihatan berubah menjadi warna biru.

Dilansir dari Live Science, sebuah laporan dalam jurnal Frontiers in Neurology, menggambarkan kasus 17 pria yang mengunjungi rumah sakit di Turki dengan masalah penglihatan bertahan lebih dari 24 jam.

Baca selengkapnya

2. Ereksi sebulan penuh

Baca Juga: Tak Perlu Viagra, 4 Bahan Alami Ini Bisa Jadi Obat Kuat untuk Lelaki

Ilustrasi lelaki alami disfungsi ereksi. [shutterstock]
Ilustrasi lelaki alami disfungsi ereksi. [shutterstock]

Ereksi selama 1 bulan setelah mengonsumsi Viagra, Nat Thind, 26 tahun, kini malah mengalami disfungsi ereksi.

Setelah mengonsumsi Viagra dan mengalami ereksi selama 1 bulan, pria yang berprofesi sebagai tukang listrik itu menjalani operasi.

Baca selengkapnya

3. Penis melengkung hingga diamputasi

Ilustrasi selangkangan, penis. (Shutterstock)
Ilustrasi selangkangan, penis. (Shutterstock)

Sebanyak 12 pria di Inggris mengalami efek samping tak terduga pada organ intim mereka setelah menegak viagra agar votalitasnya optimal. Bahkan, satu pria harus merelakan penisnya diamputasi akibat ulahnya meminum viagra.

Awalnya, 12 pria ini menderita priapisme, yakni ereksi tanpa henti yang menyakitkan setelah menegak viagra. Dua di antaranya menderita penyakit peyronie yang membuat penis melengkung seperti pisang.

Baca selengkapnya

4. Overdosis viagra

Ilustrasi telanjang di tempat umum. (Shutterstock)
Ilustrasi telanjang di tempat umum. (Shutterstock)

Seorang turis Amerika Serikat membuat heboh Bandara Internasional Phuket, Thailand. Dia berjalan-jalan di sekitar bandara itu dengan telanjang bulat alias bugil.

Kelakuan Steve Cho itu didorong karena overdosis viagra atau obat-obatan seks. Cho berjalan mulai dari lorong aula keberangkatan sampai tempat ramai di bandara itu.

Baca selengkapnya

5. Risiko kanker kulit

Ilustrasi viagra. (Shutterstock)
Ilustrasi viagra. (Shutterstock)

Pil biru atau viagra yang populer sebagai obat untuk menuntaskan masalah disfungsi ereksi ternyata berpotensi memicu pertumbuhan kanker kulit. Hal ini ditemukan oleh para peneliti dari University of Tubingen di Jerman.

Peneliti mengatakan, lelaki yang bergantung pada viagra untuk meningkatkan kinerja seksualnya berada pada risiko lebih besar mengidap kanker melanoma, jenis kanker kulit yang paling mematikan.

Menurut peneliti, Sildenafil yang ditemukan pada viagra memiliki efek merangsang molekul siklik monofosfat guanosin (cGMP), yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan melanoma ganas pada kulit.

Untuk sampai pada kesimpulan ini peneliti telah melakukan percobaan pada hewan dan kultur sel manusia. Peneliti Robert Feil mengatakan, mereka menemukan bahwa sel-sel melanoma maligna menggunakan cGMP sebagai jalur untuk pertumbuhan mereka.

"Sel biasanya mengandung enzim, yang disebut phosphodiesterase type 5 (atau PDE5), yang menjamin terbentuknya cGMP baru, yang sebenarnya mudah rusak. Namun, sildenafil menghambat enzim tersebut, akibatnya, melanoma leluasa tumbuh di jalur cGMP tersebut," imbuh Feil. (Zeenews)

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI