Sering Diabaikan, 6 Gejala Ringan Virus Corona yang Perlu Diwaspadai

Selasa, 14 April 2020 | 20:00 WIB
Sering Diabaikan, 6 Gejala Ringan Virus Corona yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi Kelelahan
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) gejala paling umum yang menyerang pasien Covid-19, yakni demam, batuk dan sesak napas.

Namun ada beberapa gejala ringan corona yang perlu diwaspadai. Berikut ciri-ciri gejala ringan virus corona yang dirilis Rhinological Society, British Association of Otorhinolaryngology, dan American Academy of Otolaryngology -Head and Neck Surgery (AAO-NHS).

1. Kehilangan Indra Penciuman

Melansir dari Prevention, AAO-NHS menyebutkan bahwa kehilangan indra penciuman banyak dirasakan pasien yang positif Covid-19. "Ini telah terlihat pada pasien yang pada akhirnya dites positif untuk virus corona tanpa gejala lain," kata AAO-HNS dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pasien Positif Corona di Jawa Tengah Melonjak Jadi 278 Orang

"Hilangnya penciuman bisa digunakan sebagai alat skrining untuk membantu mengidentifikasi pasien asimptomatik, kemudian dapat diinstruksikan untuk isolasi diri," ujar pihak British Rhinological Society dan British Association of Otorhinolaryngology.

Dua dari tiga orang dengan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Jerman mengeluhkan kehilangan indra penciuman. Sementara 30% pasien di Korea Selatan yang dites positif juga mengeluhkan hal yang sama.

Ilustrasi orang sakit kepala (Pixabay/geralt)
Ilustrasi orang sakit kepala (Pixabay/geralt)

2. Kelelahan

Menurut Susan Besser, M.D., seorang dokter perawatan primer Mercy Medical Center di Baltimore menyatakan, bahwa tidak mengejutkan jika infeksi virus akan menyebabkan orang merasa kelelahann

"Tubuh Anda bekerja keras untuk melawan virus, dan itu membutuhkan banyak energi," kata Basser pada Prevention.

Baca Juga: Begini Cara Mendaftar Paspor Online, Mudah Kok!

"Itu tidak meninggalkan banyak energi tersisa untukmu," tambahnya.

3. Produksi Dahak

Produksi dahak seperti lendir berlebih bisa jadi gejala Covid-19. Satu dari tiga pasien Covid-19 mengalami keluhan tersebut.

Menurut David Cutler, M.D., seorang dokter keluarga di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California menyebutkan, bahwa produksi dahak berebih juga bisa saja gejala lain.

"Produksi dahak umum dengan banyak kondisi pernapasan lainnya, seperti flu biasa dan alergi, jadi Anda mengalaminya maka tidak perlu terburu-buru menganggap Anda memiliki virus corona," kata Dr. Culter.

Lewat Batuk Hingga Makanan Tercemar, Begini Cara Virus Corona Menular. (Shutterstock)
Lewat Batuk Hingga Makanan Tercemar, Begini Cara Virus Corona Menular. (Shutterstock)

4. Sakit Tenggorokan

Menurut Dr. Basser, Covid-19 adalah virus pernapasan, pasien mungkin terkena tetesan postnasal (di mana lendir berlebih menetes ke bagian belakang hidung dan tenggorokan) dan itu dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan.

"Selain itu, batuk yang terus-menerus bisa membuat berat pada tenggorokan Anda secara umum," tambah Basser.

5. Sakit, Nyeri, dan Sakit Kepala

Menurut Dr. Culter, sakit, nyeri, dan sakit kepala adalah gejala umum dari infeksi virus.“Ketika Anda mendapatkan infeksi virus, seringkali Anda mengalami demam dan respons demam itu dapat menyebabkan tubuh terasa pegal,” jelas Dr. Culter.

"Kami juga melihat gejala itu pada flu dan infeksi lainnya," tambahnya.

ilustrasi diare
ilustrasi diare

6. Diare, Mual, dan Muntah

Menurut Dr. Basser, tidak ada alasan yang jelas untuk menjelaskan mengapa diare, mual, dan muntah terjadi pada beberapa orang.

“Ini mungkin karena peningkatan drainase dari tetesan postnasal ke perut yang dapat menyebabkan masalah,” kata Basser. "Itu juga bisa menjadi cara virus itu sendiri berperilaku pada beberapa orang," tambahnya.

Penelitian baru dalam American Journal of Gastroenterology, menemukan bahwa ada sekelompok pasien yang mengalami gejala pencernaan.

"Dalam beberapa kasus, gejala-gejala pencernaan terutama diare, dapat menjadi presentasi awal Covid-19 dan bisa saja mengalami demam setelahnya atau tidak mengalami sama sekali," catat para peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI