Suara.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa manfaat kesehatan dari diet keto dapat membantu mengelola asma. Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak itu disebut menurunkan peradangan saluran pernapasan, yang kemudian dapat membantu mengurangi prevalensi kondisi pernapasan.
Para peneliti di Universitas Bonn, Jerman, menjelaskan bahwa serangan asma terjadi karena peradangan parah pada bronkus dan peningkatan produksi lendir. Penelitian itu menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi lemak pada diet keto dapat membantu mencegah peradangan itu.
Dilansir dari Medical Daily, peradangan berkurang dengan meningkatnya fungsi Sel Limfoid bawaan (ILC) dalam sistem kekebalan tubuh. Sel-sel ini memainkan peran penting dalam melindungi paru-paru dengan memperbaiki selaput lendir yang rusak.
ILC bekerja dengan sitokin yang merangsang pembelahan sel mukosa dan meningkatkan produksi lendir. Kedua sel membantu tubuh mempercepat proses untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh patogen atau zat berbahaya. Namun, ILC dan sitokin juga bisa menjadi penyebab terjadinya asma.
Baca Juga: Peneliti: Manfaat Diet Keto Mungkin Cuma Bertahan Seminggu
"Pada orang dengan kondisi paru-paru, reaksi peradangan yang disebabkan oleh sel, jauh lebih kuat dan lebih lama dari biasanya," kata Christoph Wilhelm, seorang profesor di Institut Kimia Klinis dan Farmakologi Klinis Bonn seperti diberitakan situs Medical Daily, Selasa (14/4/2020).
ILC dengan cepat menggandakan dan melepaskan sejumlah besar sitokin yang dapat menyebabkan peradangan lebih tinggi dan masalah terhadap pernapasan. Para peneliti mengatakan mengurangi atau memperlambat pembelahan sel dapat membantu mencegah asma.
Peneliti juga menemukan bahwa makan lebih banyak lemak tetapi dengan sedikit karbohidrat dan protein pada diet keto dapat membantu mengelola aktivitas ILC. Para peneliti menguji efek dari rencana makan pada tikus asma.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Immunity itu menunjukkan, menjadikan lemak sebagai sumber energi alternatif untuk sel menyebabkan perubahan metabolisme sel. Perubahan itu terjadi karena kekurangan asam lemak dan defisiensi glukosa.
Selain membantu mengurangi aktivitas divisi ILC, konsumsi lebih banyak lemak juga bisa meningkatkan fungsinya yang melindungi paru-paru.
Baca Juga: Tidak Baik untuk Atlet, Diet Keto Disebut Dapat Mengurangi Kesehatan Tulang
"Biasanya, kontak dengan alergen meningkatkan jumlah ILC dalam empat kali lipat bronkus. Pada hewan percobaan kami, bagaimanapun, itu hampir tidak berubah. Baik produksi lendir dan gejala asma lainnya menurun," kata Wilhelm dalam sebuah pernyataan.