Virus Corona Bermutasi, Ilmuwan Khawatir Pengembangan Vaksin Sia-sia

Selasa, 14 April 2020 | 08:31 WIB
Virus Corona Bermutasi, Ilmuwan Khawatir Pengembangan Vaksin Sia-sia
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti dari Australia dan Taiwan mengatakan strain virus corona yang sedang diisolasi di India membawa mutasi yang dapat merusak pengembangan vaksin di seluruh dunia.

Studi non-peer review yang terbit di biorxiv.org pada Sabtu menunjukkan telah terjadi perubahan pada bagian protein lonjakan yang memungkinkan virus untuk mengikat sel tertentu pada manusia.

Struktur ini menargetkan sel yang mengandung ACE2, enzim di paru-paru yang memungkinkan virus sindrom pernapasan akut (SARS) parah menginfeksi orang.

Dilansir South China Morning Post, para ilmuwan tahu lebih banyak tentang reseptor ini sehingga mereka sedang bekerja pada antibodi, namun perubahan struktural yang tak terduga ini bisa membuat pekerjaan ini sia-sia.

Baca Juga: Virus Corona di China Naik Lagi, Tembus 100 Kasus Dalam Sehari

Para peneliti, yang dipimpin oleh Wei-Lung Wang dari National Changhua University of Education di Taiwan dan kolaborator dari Murdoch University dari Australia, mengatakan ini adalah laporan pertama dari mutasi signifikan yang dapat mengancam pengembangan vaksin untuk Sars-CoV-2 penyebab Covid-19.

COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML

"Pengamatan dari studi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa mutasi Sars-CoV-2 dengan variasi profil epitop (pengikat antibodi) dapat muncul kapan saja," tulis peneliti dalam sebuah pernyataan.

"Artinya, pengembangan vaksin sekarang ini untuk Sars-CoV-2 berisiko besar menjadi sia-sia," sambung mereka.

Meski strain ini sampelnya diambil oleh National Insitute of Virology dari seorang pasien di Kerala, India, awal Januari, urutan genom lengkap baru dirilis secara internasional bulan lalu. Penundaan ini membuat peneliti 'mengangkat alis'.

Pasien itu dikatakan adalah seorang mahasiswa kedokteran yang kembali dari Wuhan. Namun, virus corona yang diidentifikasi padanya disebut berbeda dari yang diidentifikasi di China.

Baca Juga: Amazon Berencana Bangun Laboratorium Pengujian Virus Corona

Wabah virus corona (coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Wabah virus corona (coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Para peneliti menemukan bahwa mutasi terjadi dalam domain pengikatan reseptor (RBD).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI