Wuhan Dibuka, Para Dokter di Hong Kong Waspada Gelombang Ketiga Covid-19

Senin, 13 April 2020 | 16:58 WIB
Wuhan Dibuka, Para Dokter di Hong Kong Waspada Gelombang Ketiga Covid-19
Para tenaga medis di Kota Wuhan meluapkan kegembiraan setelah status lockdown dicabut. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para dokter telah memeringatkan adanya gelombang ketiga infeksi virus corona ketika kota-kota di daratan China mulai membuka lockdown.

Melansir dari South China Morning Post (SCMP), komentar itu muncul pada hari Minggu (12/4/2020) usai Wuhan, China membuka lockdwon.

"Saya khawatir tentang gelombang ketiga infeksi yang datang dari orang-orang yang tiba di Hong Kong dari China, negara itu sekarang sudah dibuka," kata Dr Gabriel Choi Kin, mantan presiden Asosiasi Medis seperti yang dikutip SCMP.

"Jika tidak ada langkah-langkah yang diterapkan, ada kemungkinan bahwa orang yang terinfeksi dapat masuk ke masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Hari ke-4 PSBB Jakarta: Kabel Optik Diduga Tak Terawat di Melawai Terbakar

Dilansir dari SCMP, sudah banyak orang yang tiba di Bandara Internasional Hong Kong, termasuk mereka yang telah mengunjungi provinsi Hubei dalam 14 hari terakhir.

"Keputusan politik pemerintah akan menentukan bagaimana gelombang ketiga infeksi ini dapat dicegah," kata Choi Kin.

Para calon penumpang beramai-ramai keluar dari Kota Wuhan di Bandara Tianhe setelah status lockdown dicabut.(Foto: AFP)
Para calon penumpang beramai-ramai keluar dari Kota Wuhan di Bandara Tianhe setelah status lockdown dicabut.(Foto: AFP)

Pakar penyakit menular terkemuka Profesor Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong pekan lalu juga membunyikan peringatan yang sama ketika penduduk China melanjutkan pekerjaan dan memasuki Hong Kong. 

Meskipun begitu, Dr Arisina Ma Chung-yee, presiden Asosiasi Dokter Umum Hong Kong menyatakan bahwa China juga masih bersiaga.

"Beberapa kota di daratan belum sepenuhnya terbuka. Kami dapat mengatakan bahwa mungkin pemerintah juga memiliki keraguan tentang langkah-langkah pengendalian pandemi," kata Ma Chung-yee.

Baca Juga: Update Corona RI: Pasien Positif COVID-19 Menjadi 4.557 Orang

Ma Chung-yee menambahkan bahwa sementara jumlah infeksi baru di perbatasan telah melambat, namun kematian akibat Covid-19 terutama di provinsi Hubei, belum berhenti sepenuhnya.

Sejumlah calon penumpang mengantre di Staisun Hankou, Kota Wuhan sesaat setelah status lockdown dicabut. (Foto: AFP)
Sejumlah calon penumpang mengantre di Staisun Hankou, Kota Wuhan sesaat setelah status lockdown dicabut. (Foto: AFP)

Profesor David Hui Shu-cheong dari Universitas China mengatakan, lebih banyak waktu diperlukan untuk mengamati apakah putaran baru wabah akan menghantam daratan saat Wuhan membuka lockdown.

Oleh karena itu, Kepala rumah sakit umum di Pulau Timur Hong Kong Dr Luk Che-chung mendesak warga untuk tetap waspada. "Seseorang tidak bisa membiarkan dirinya lengah dalam setiap aspek kehidupan," kata Luk Che-chung.

Sementara itu, agen perjalanan WWPKG mengumumkan pada hari Minggu (11/4/2020) bahwa mereka akan membatalkan semua tur sampai 19 Juni. Mereka mendapat kecaman karena mengatur paket lima hari ke Shanghai, Hangzhou, dan daerah terdekat di daratan untuk bulan Mei.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI