Suara.com - Para dokter telah memeringatkan adanya gelombang ketiga infeksi virus corona ketika kota-kota di daratan China mulai membuka lockdown.
Melansir dari South China Morning Post (SCMP), komentar itu muncul pada hari Minggu (12/4/2020) usai Wuhan, China membuka lockdwon.
"Saya khawatir tentang gelombang ketiga infeksi yang datang dari orang-orang yang tiba di Hong Kong dari China, negara itu sekarang sudah dibuka," kata Dr Gabriel Choi Kin, mantan presiden Asosiasi Medis seperti yang dikutip SCMP.
"Jika tidak ada langkah-langkah yang diterapkan, ada kemungkinan bahwa orang yang terinfeksi dapat masuk ke masyarakat," tambahnya.
Baca Juga: Hari ke-4 PSBB Jakarta: Kabel Optik Diduga Tak Terawat di Melawai Terbakar
Dilansir dari SCMP, sudah banyak orang yang tiba di Bandara Internasional Hong Kong, termasuk mereka yang telah mengunjungi provinsi Hubei dalam 14 hari terakhir.
"Keputusan politik pemerintah akan menentukan bagaimana gelombang ketiga infeksi ini dapat dicegah," kata Choi Kin.
Pakar penyakit menular terkemuka Profesor Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong pekan lalu juga membunyikan peringatan yang sama ketika penduduk China melanjutkan pekerjaan dan memasuki Hong Kong.
Meskipun begitu, Dr Arisina Ma Chung-yee, presiden Asosiasi Dokter Umum Hong Kong menyatakan bahwa China juga masih bersiaga.
"Beberapa kota di daratan belum sepenuhnya terbuka. Kami dapat mengatakan bahwa mungkin pemerintah juga memiliki keraguan tentang langkah-langkah pengendalian pandemi," kata Ma Chung-yee.
Baca Juga: Update Corona RI: Pasien Positif COVID-19 Menjadi 4.557 Orang
Ma Chung-yee menambahkan bahwa sementara jumlah infeksi baru di perbatasan telah melambat, namun kematian akibat Covid-19 terutama di provinsi Hubei, belum berhenti sepenuhnya.