Di Tengah Pandemi, Telemedicine untuk Konsultasi Online Semakin Diminati

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 13 April 2020 | 14:07 WIB
Di Tengah Pandemi, Telemedicine untuk Konsultasi Online Semakin Diminati
Ilustrasi konsultasi online telemedicine. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di Tengah Pandemi, Telemedicine untuk Konsultasi Online Semakin Diminati

Telemedicine menjadi primadona pelayanan medis dengan konsultasi online di tengah situasin pandemi virus Corona Covid-19 yang masih merajalela hingga saat ini.

Di China, Telemedicine menjadi solusi mengingat pemberlakukan karantina yang melarang warga untuk mendatangi rumah sakit dalam keadaan sehat atau hanya ingin berkonsultasi.

Dilansir VOA Indonesia, ribuan rumah sakit di Amerika, Eropa, hingga China sekarang memberi pasien kesempatan bertemu dokter melalui telepon video.

Baca Juga: Indonesia Punya Telemedicine, Jokowi: Bisa Kurangi Risiko Tenaga Medis

Zhou Jian, Direktur Rumah Sakit Pusat Xuhui mengatakan telemedicine dilakukan untuk membatasi jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit. Konsultasi online lewat telemedicine menurutnya, membantu meredam pandemi dan mencegah penyebaran virus Corona Covid-19.

Teladoc, salah satu penyedia layanan telemedicine di China, mengatakan penggunaan platform mereka naik setidaknya 50 persen dalam beberapa pekan ini.

Perusahaan serupa, seperti DocASAP, juga semakin populer. Sebab, platform-platform ini memudahkan pasien membuat jadwal konsultasi, mengubah jadwal pertemuan dengan dokter, melihat rincian asuransi kesehatan, serta berkonsultasi dengan beberapa spesialis. Semua itu bisa dilakukan dalam waktu singkat.

e-health aplikasi, konsultasi online, konsultasi dokter online [shutterstock]
ilustrasi konsultasi online telemedicine. [shutterstock]

"Kami melakukan dua hal. Pertama, membangun platform yang mencakup kemampuan mengurangi friksi dalam mengakses tim medis yang diinginkan. Kemudian, pada sisi lain, kami membuat sistem yang mempertemukan tim medis dan perusahaan asuransi sehingga kami mampu menyelesaikan masalah secara lebih menyeluruh," tutur Puneet Maheshwari, CEO DocASAP, kepada VOA.

"Yang kami upayakan adalah memudahkan konsumen berkomunikasi dengan dokter sebelum dan sesudah jadwal pertemuan. Setelah mereka bertemu dokter, kami memastikan mereka mengumpulkan umpan balik," imbuh Puneet lagi.

Baca Juga: IDI Bogor Buka Konsultasi Covid-19 via WA, Bisa Langsung Chat dengan Dokter

Salah satu kelemahan besar telemedicine adalah tes laboratorium. Tetapi, itu bukanlah hal yang tidak mungkin.

Perusahaan pemula tes laboratorium di Texas menawarkan Everlywell, laboratorium yang bisa dipesan melalui pos, dan mengatasi masalah tersebut.

Perusahaan itu akhirnya meraup sukses besar setelah, dalam acara Shark Tank di stasiun televisi ABC, seorang pengusaha menginvestasikan satu juta dolar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI