Suara.com - Peneliti dari Universitas Hong Kong (HKU) menyatakan bahwa virus corona penyebab Covid-19 dapat menghasilkan pantogen lebih dari 3 kali lipat ketimbang virus corona penyebab Sars.
Mengalihbahasakan dari South China Morning Post (SCMP), temuan dari penelitian yang dipimpin oleh ahli mikrobiologi terkemuka Hong Kong, Yuen Kwok-yung ini merupakan penelitian dari tes yang dilakukan pada jaringan paru yang diambil dari pasien.
Hasilnya menggarisbawahi viralitas penyakit, serta kesulitan bagi otoritas kesehatan di seluruh dunia untuk mendeteksinya dibandingkan dengan Sars.
"Butuh sekitar enam bulan untuk mengatasi epidemi Sars. Tetapi ini adalah tantangan yang jauh lebih besar untuk pandemi Covid-19, yang telah menginfeksi lebih dari 1,6 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 100.000 kematian dalam empat bulan," kata Yuen, dari HKU yang memimpin penelitian dalam jurnal ilmiah Clinical Infectious Diseases.
Baca Juga: Viral Pengamen Doakan Corona Segera Berakhir, Warganet: Kocak Mantab!
"Hampir tidak ada kemungkinan menyelesaikan persebaran virus sebelum Juli," tambahnya.
Yuen dan timnya menemukan virus corona baru yang secara resmi dikenal sebagai Sars-CoV-2 (penyebab Covid-19), menghasilkan 3,2 kali lipat partikel virus menular daripada Sars dalam waktu 48 jam.
"Dalam beberapa kasus, Sars-CoV-2 dapat bereplikasi sekitar 100 kali dalam waktu 48 jam, sementara virus Sars mungkin memuncak sekitar 10 hingga 20 kali replikasi," Dr Chu Hin, asisten profesor penelitian HKU.
Meskipun bereproduksi lebih efisien, virus penyebab Covid-19 menginduksi respons kekebalan dan peradangan yang lebih lambat. Tidak seperti virus Sars, Sars-CoV-2 hampir tidak menginduksi interferon protein dalam waktu 48 jam.
"Virus itu seperti ninja, mereplikasi di dalam tubuh dengan interferon yang lebih rendah dan respons peradangan," kata Dr Jasper Chan Fok-woo, asisten profesor klinis di sekolah kedokteran.
Baca Juga: Alhamdulillah Kabar Baik, 23 Medis DKI Jakarta Positif Corona Sembuh
Dengan fakta 90 persen populasi tidak kebal, Yuen memperingatkan bahwa virus itu dapat terus menyebar bahkan setelah musim panas. Oleh karena itu, jarak sosial dan penggunaan masker harus tetap dilakukan.