Menderita Covid-19 Parah, Pelari Maraton Ini Mengaku 'Seperti Neraka'

Minggu, 12 April 2020 | 07:19 WIB
Menderita Covid-19 Parah, Pelari Maraton Ini Mengaku 'Seperti Neraka'
Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19 [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - David Lat, seorang penulis asal New Yowk berusia 44 tahun menceritakan pengalamannya ketika ia menderita Covid-19 dengan gejala parah selama pertengahan Maret di Twitter.

Dalam cuitannya, lelaki 44 tahun tersebut memperingatkan untuk menghadapi wabah virus corona baru ini secara lebih serius.

"Aku dikonfirmasi kasus #Covid-19 atau #viruscorona. Jika kau berinteraksi denganku secara langsung setelah 2/23 (23 Februari). kalian dapat menyebutkan fakta ini dan dapatkan tes secara otomatis. Jika tidak, kalian mungkin harus melakukan upaya konyol (seperti) yang harus aku lakukan," cuitnya.

Lat juga mengatakan sebelumnya ia merasa sehat tetapi Covid-19 membuatnya lemah.

Baca Juga: Penerima Bantuan Covid-19 Harus Muslim, Gubernur Babel Tegur Kepala Dinsos

Selama dirawat, ia pun mendapat bantuan oksigen secara terus menerus walaupun ia selalu menggunakan inhaler jika asmanya kambuh selama olahraga.

Cuitan David Lat (Twitter)
Cuitan David Lat (Twitter)

"Dalam kondisi saya saat ini, #LivingWithCovid, aku selalu lemah dan terengah-engah. Aku terhubung dengan oksigen 24/7. Bahkan dengan oksigen, tugas paling sederhana pun sangat sulit," sambungnya.

Dilansir Business Insider, pelari maraton untuk New York City Marathon ini menggambarkan bagaimana ia tidak bisa berjalan ke kamar mandi atau menyelesaikan makan tanpa merasa lelah.

Dia mengatakan suaminya, yang juga dites positif Covid-19, memiliki gejala yang lebih ringan, seperti flu tingkat rendah dan hanya berlangsung selama sekitar seminggu.

Cuitan David Lat (Twitter)
Cuitan David Lat (Twitter)

"Tetapi bagi mereka yang mendapatkan kasus-kasus parah sepertiku, ini seperti neraka. Aku sudah 10 hari & berhitung, tanpa peningkatan nyata, demam, kelelahan, sakit sendi, kedinginan, batuk, kesulita bernapas. Aku tidak pernah seburuk ini dalam hidupku," lanjutnya.

Baca Juga: Gugus Tugas COVID-19: Kami Ingin Dengar Aspirasi dari Anak-anak

Ketika ia menunjukkan gejala, Lat mengaku telah melakukan isolasi diri ketika ia dan suaminya terpapar virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI