Karena, pemanasan menyebabkan pembentukan keten, suatu senyawa baru, berpotensi mengiritasi paru-paru serta meruak alveoli, kantung udara kecil pada paru-paru.
"Dampak jangka penderita vape adalah menekan sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan sel yang mengarah pada penyakit paru-paru," Alexa Mieses, seorang dokter keluarga di Durham, North Carolina.
Vape yang beraroma dengan berbagai macam rasa juga meningkatkan penyakit penyakit paru-paru seperti bronchiolitis obliterans akibat paparan diacetyl kimia. Selain itu, vape juga merusak silia (struktur kecil seperti rambut) di paru-paru yang biasanya melindungi paru-paru dengan menyaring virus dan masalah lainnya.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Covid-19, Perlukah Anak-Anak Pakai Masker Kain?