Sementara itu, CDC menyatakan kurang lebih 90 persen pasien virus Corona Covid-19 yang dirawat setidaknya memiliki satu penyakit penyerta. Orang kulit hitam dan lanjut usia secara tidak proporsional dirawat di rumah sakit karena virus, disebabkan meningkatnya kondisi lain seperti diabetes, hipertensi, atau masalah pernapasan.
Oleh karena itu, faktanya angka kematian virus Corona Covid-19 yang sebenarnya lebih tinggi daripada yang dikira para tokoh tersebut, ketimbang dilebih-lebihkan. CDC juga sudah mengakui bahwa perhitungannya 'terlalu rendah' karena hanya menghitung kasus yang telah dikonfirmasi dalam uji laboratorium.
Ahli epidemiologi mengatakan bahwa kurangnya pengujian Amerika Serikat juga menyebabkan banyak orang meninggal tidak dihitung sebagai pasien Covid-19. Sementara mereka yang meninggal di rumah atau rumah perawatan tidak dites virus tersebut.
"Saya pikir malah lebih banyak kemungkinan kehilangan angka yang benar-benar termasuk kematian akibat virus corona yang tidak terhitung. Tapi saya tidak berpikir angka itu cukup signifikan untuk benar-benar mengubah tren yang kita lihat, sama sekali," pungkas Fauci.
Baca Juga: WHO Balas Kritik Trump Soal Penanganan Virus Corona