Eks-Pecandu Narkoba Masih Bisa Kambuh, Sel Saraf Otak Ini Biang Keroknya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 10 April 2020 | 14:34 WIB
Eks-Pecandu Narkoba Masih Bisa Kambuh, Sel Saraf Otak Ini Biang Keroknya
ilustrasi sel saraf di otak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks-Pecandu Narkoba Masih Bisa Kambuh, Sel Saraf Otak Ini Biang Keroknya

Kambuhnya eks pecandu narkoba dikaitkan dengan perubahan sel saraf di otak. Ilmuwan menyebut temuan ini menjadi dasar pengobatan baru yang bisa mencegah eks pecandu narkoba kembali kambuh.

Ian Maze, pakar neurobiologi dari Mt. Sinai Icahn School of Medicine, mengatakan kambuhnya eks pecandu narkoba terjadi akibat adanya kerusakan sel saraf di otak. Sel saraf ini mengalami kerusakan akibat tingginya kadar dopamin, karena penyalahgunaan narkotika.

"Semakin jelas bahwa perubahan dan di otak terjadi ketika seorang pecandu tidak lagi menggunakan narkoba," ujar Maze, dikutip dari Inverse, Jumat (10/4/2020).

Baca Juga: INFOGRAFIS: Mengenal Meningitis, Penyakit Radang Selaput Otak

Menurut Maze, perubahan di sel saraf otak ini yang menjadi kunci mengapa eks pecandu kembali kambuh. Ia pun melakukan penelitian kepada sekelompok mencit yang sudah kecanduan narkoba jenis kokain.

Penelitian ini menemukan adanya sel saraf penerima hormon dopamin yang mengalami perubahan. Seperti diketahui, efek pemakaian narkoba jenis kokain adalah perasaan senang yang berlarut-larut.

Sel saraf ini tidak mengalami perbaikin kondisi pasca penggunaan narkoba berhenti. Singkatnya, Maze menyebut sel saraf akan terus mencari dopamin yang ada di otak, membuat seseorang rentan kambuh karena ingin mengalami lagi perasaan senang.

Dalam perkembangannya, sel saraf bernama histone ini akan menurun responsnya ketika kadar dopamin tinggi, dan meningkat ketika kadar dopamin rendah.

Ilustrasi Narkoba (freeimages)
Ilustrasi Narkoba (freeimages)

Perubahan pada bagian otak ini menurut Maze tidak bisa dikembalikan ke kondisi normal dengan makanan atau obat-obatan yang ada sekarang.

Baca Juga: Belanda Tutup Seluruh Kedai Kopi, Pecandu Kembali Nikmati Ganja di Rumah

Penelitian lanjutan dilakukan dengan menyuntikkan virus yang mencegah dopamin menempel di sel saraf histone. Menariknya, hal ini membuat mencit tak lagi 'kambuh' dan mencari narkoba ketika kadar dopamin di otak mengalami penurunan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI