Suara.com - Sebagian besar wanita tentu pernah mengalami menstruasi terlambat atau bahkan tidak sama sekali. Kondisi ini bisa disebabkan banyak hal, terutama kehamilan, mengonsumsi obat tertentu, masalah hormon, hingga menopause.
Faktanya, stres adalah alasan umum untuk periode yang tidak sesuai jadwal.
"Siklus menstruasi wanita dapat menjadi barometer yang bagus untuk tingkat stres mereka, baik stres akut maupun stres kronis," kata Lisa Valle, DO, ob/gyn di Providence Saint John's Health Center.
Dilansir dari Insider, stres menyebabkan peningktan kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres. Ketika kortisol meningkat dapat memengaruhi siklus menstruasi dengan mengubah pola hormon normal yang memungkinkan terjadinya ovulasi dan menstruasi.
Baca Juga: Manfaat Karaoke yang Tidak Disangka, Bisa Tingkatkan Imun Tubuh!
Hormon memainkan peran penting dalam siklus menstruasi, jadi tidak mengherankan bahwa peningkatan hormon kortisol berdampak.
Siklus menstruasi terjadi hormon dilepaskan oleh hipotalamus dan kelenjar hipofisis, yang pada akhirnya menyebabkan respons pada ovarium.
"Ini adalah keseimbangan homon Anda, estrogen dan progesteron, yang menentukan aliran menstruasi Anda. Stres merusak pola ini," tambahnya.
"Kondisi dapat menyebabkan periode yang terlewat, pendarahan yang tertunda, pendarahan yang baru atau periode awal tergantung pada saat stres terjadi selama siklus," kata Valle.
Stres sebabkan amenorrhea
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Berhenti Isolasi Mandiri?
Tidak hanya menstruasi terlambat, stres juga dapat menyebabkan amenorrhea atau tidak adanya periode datang bulan.
Berdasarkan Cleveland Clinic, ini dapat terjadi sebagai akibat dari masalah dengan ovarium, organ reproduksi, atau hormon. Jadi, secara tidak langsung stres juga memicu amenore.
"Semua jenis stres dapat memengaruhi menstruasi Anda. Ini bisa berupa emosi, mental, atau fisik," lanjutnya Valle.
Stres juga dapat menyebabkan siklus menjadi lebih lama, suatu kondisi yang dikenal sebagai oligomenore, kata Briana Livingston, MD, ob/gyn di MemorialCare Medical Group.
Jika Anda stres, Livingston menyarankan untuk mencoba meditasi, berolahraga secara teratur, dan mendiskusikan masalah dengan ahli kesehatan mental. Kabar baiknya adalah bahwa begitu stres Anda berlalu, menstruasi Anda akan kembali normal.
"Ketika stres besar dalam hidup Anda terselesaikan, menstruasi hampir selalu akan melanjutkan jadwal regulernya tanpa efek jangka panjang pada siklus atau kesuburan Anda," tandas Livington.