Kedua adalah perilaku orang yang berusaha mengendalikan lingkungan terdekat mereka ketika situasi krisis. Banyak orang justru berusaha menimbun barang-barang kebutuhan karena rasa khawatirnya menghadapi pandemi virus corona Covid-19.
Tidak hanya kebutuhan sehari-hari, mereka juga menimbun barang-barang medis untuk perlindungan dirinya, seperti masker, tisu, hand sanitizer dan lainnya yang bisa membunuh virus corona Covid-19.
Mereka melakukan itu untuk mengendalikan rasa takutnya. Sayangnya, perilaku itu hanya membuatnya merasa nyaman sementara dan salah. Langkah itu hanya akan merugikan orang lain yang lebih membutuhkan, seperti tenaga medis.
3. Hiperbola akan kabar baik
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Pemerintah Imbau Berhenti Total 3 Hari Cegah Corona?
Perilaku ketiga adalah haus akan kabar baik. Jika ada satu pasien corona Covid-19 yang berhasil lepas dari ventilator dan memasuki masa pemulihan, kabar itu bagaikan udara segar bagi tenaga medis dan keluarga pasien.
Tetapi, keinginan untuk mendapatkan kabar baik di tengah pandemi juga bukan jalan yang baik. Karena, banyak orang akan meminta pemeriksaan lebih lanjut dengan harapan sudah terbebas.
Ketiga perilaku tersebut merupakan hasil alami dari psikologi kognitif manusia normal. Kondisi ini sangat penting untuk memprediksi kapan pandemi akan berakhir.