Tak Sengaja Langgar Aturan Social Distancing, Pasien Ini Meninggal Dunia

Jum'at, 10 April 2020 | 13:16 WIB
Tak Sengaja Langgar Aturan Social Distancing, Pasien Ini Meninggal Dunia
Ilustrasi pasien. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak Sengaja Langgar Aturan Social Distancing di Rumah Sakit, Pasien Ini Meninggal Dunia

Seorang perempuan berusia 86 tahun di New York dilaporkan meninggal dunia setelah berusaha 'melanggar' imbauan jaga jarak sosial atau social distancing antar pasien yang ditetapkan sejauh dua meter. Pasien tersebut jatuh ke lantai dan meninggal dunia.

Dilaporkan Departemen Kepolisian New York (NYPD), pasien bernama Janie Marshall tersebut ketika berusaha menggapai tiang infus pasien di sebelahnya untuk menjaga keseimbangan.

Janie dirawat di Woodhull Medical and Mental Health Center di Brooklyn. Salah seorang anggota keluarga mengatakan ia mengidap demensia, demikian dilaporkan CNN.

Baca Juga: Masjid Ditutup, Pengemudi Ojol Tunaikan Salat Zuhur Pengganti Salat Jumat

Dikatakan bahwa Cassandra Lundy (32), pasien di sebelah Janie, mendorong Janie hingga terjatuh dan membentur kepalanya di lantai. Cassandra pun ditangkap dan dikenai pasal pembunuhan dan penyerangan pada 2 April lalu.

Dalam sebuah pernyataan kepada CNN, Woodhull Hospital mengatakan bahwa mereka bekerja dengan NYPD untuk investigasi.

"Kami sangat bersedih atas kejadian ini. Kami berkomitmen untuk memastikan lingkungan yang aman dan berfokus pada kesehatan dalam waktu-waktu ini agar para pahlawan petugas kesehatan kami dapat berlanjut memberikan perawatan yang berkualitas dan baik yang sangat dibutuhkan warga New York," demikian pernyataan rumah sakit tersebut.

Cucu Janie, Antoinette Leonard-Jean Charles, mengatakan bahwa Janie dibawa ke UGD pada 27 Maret setelah mengalami nyeri perut akibat gangguan pencernaan.

Ia berkata pihak rumah sakit tidak berkomunikasi dengan baik dalam memberikan detail bagaimana neneknya meninggal. Malah ia mengandalkan berita-berita lokal untuk mendapatkan informasinya.

Baca Juga: Alamak, Ilmuwan Sebut Angka Asli Kasus Virus Corona Sudah Puluhan Juta!

Pihak rumah sakit telah mengutip hukum privasi kesehatan HIPAA sebagai alasan mengapa mereka tidak bisa memberikan informasi lebih, walau ibu Antoinette dan sepupu Janie, Eleanor Leonard, telah terdaftar sebagai relatifnya.

Hingga kini masih belum ada informasi lebih jauh yang dipaparkan.  Antoinette berspekulasi bahwa neneknya yang memiliki demensia memungkinkan ia tak memahami keadaan sekitar.

Itu yang bisa jadi membuat Janie berkeliaran dan tak sengaja menabrak Cassandra di tengah kacaunya ruang UGD saat itu.

Janie lahir tahun 1934 dan merupakan yang termuda dari 12 anak. Ia disebut sebagai seorang perempuan yang sangat baik dan ramah. Menurut obituarinya, Janie pernah bekerja di Social Security Administration dan perempuan Afrika-Amerika pertama yang menerima Commissioner Citation, penghargaan tertinggi dari agensi tersebut.

Antoinette mengatakan neneknya takkan pernah ingin menjadi korban siapapun. Dan yang menjadi hal terberat bagi ia dan keluarganya untuk menerima kematiannya adalah tidak adanya keluarganya di sisi Janie dan ia menjadi korban dari berada di tempat dan waktu yang salah.

Ketika rumah sakit di New York City dan di seluruh negeri bergulat dengan rawat inap terkait virus corona, Charles menekankan bahwa kekerasan di masa yang tidak pasti tidak akan pernah mengubah apa pun.

"Satu tindakan yang menakutkan dapat menyebabkan konsekuensi serius yang tidak diinginkan. Kekerasan tidak akan mengubah apapun," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI