Belajar dari Kasus Pria Asimtomatik, Jangan Sepelekan Physical Distancing

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 10 April 2020 | 12:04 WIB
Belajar dari Kasus Pria Asimtomatik, Jangan Sepelekan Physical Distancing
Ilustrasi lelaki bersin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di masa pandemi corona saat ini, mematuhi imbauan physical distancing adalah penting. Sebab, kita tidak tahu apakah ternyata membawa virus corona Covid-19 atau tidak dan menularkannya ke orang lain.

Bahaya tidak sadar menularkan virus ini pun tidak main-main, karena bisa mengancam nyawa orang lain.

Seperti yang dialami pria asal Chicago, Amerika berikut. Dilansir dari Medical Daily, pada bulan Februari, seorang pria dites positif terkena virus corona.

Sebelum mengetahui hasil tersebut, dilaporkan ia pergi ke pemakaman dan memeluk anggota keluarga yang berduka, bahkan berbagi makanan dengan mereka sesudahnya.

Baca Juga: Detik-detik Perampok di Medan Tebas Tangan Polisi Pakai Samurai

Setelah beberapa hari, ia kemudian menghadiri pesta ulang tahun, di mana ia melakukan hal yang sama.

Tanpa sadar, ia sudah menularkan virus ke 15 orang lain pada dua kesempatan terpisah itu. Sekarang, laporan mengungkapkan bahwa tiga dari 15 orang itu meninggal.

Ilustrasi Physical Distancing. [Shutterstock]
Ilustrasi Physical Distancing. [Shutterstock]

Rincian laporan yang baru-baru ini diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), yang menyoroti betapa berbahayanya dan mudahnya menyebarkan virus tidak hanya di keluarga Anda, tetapi di komunitas yang lebih luas.

Bagaimanapun, pria itu hanya menghadiri dua pertemuan dan berhasil menginfeksi lebih dari selusin orang. Selain itu, tiga orang yang meninggal berusia di atas 60 tahun, dengan satu di antaranya menderita penyakit kardiovaskular atau pernapasan.

Laporan ini mengungkapkan betapa pentingny physical distancing sebenarnya, terutama karena pembawa asimtomatik (tanpa gejala) mungkin sudah menyebarkannya tanpa mereka sadari.

Baca Juga: Di New York, Angka Kematian Akibat Covid-19 Capai 4.400 Jiwa Lebih

Peristiwa seperti itu disebut sebagai penyebaran super (super-spreader) karena orang yang terinfeksi juga terus menulari orang lain.

Selain itu, Dr. Mark Dworkin, seorang profesor epidemiologi di School of Public Health di University of Illinois di Chicago, mengatakan bahwa penting untuk mengenali pertemuan publik seperti pesta ulang tahun dan pemakaman sebagai peristiwa yang memungkinkan penyebaran yang super terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI