Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 berdampak cukup parah bagi negara adikuasa Amerika Serikat. Tak tanggung-tanggung, angka infeksi Covid-19 di AS mencapai 468.566 kasus.
Mengutip laman New York Post, Jumat (10/4/2020) Kota New York saja mencatat angka kematian mencapai lebih dari 4.400 jiwa. Itu hanya di Kota New York, sebagaimana data statistik baru yang di rilis pada Kamis, 9 April pagi.
Sebelumnya pada Rabu, 8 April pagi data kematian dari Departemen Kesehatan kota New York menunjukkan 3.602 jiwa kematian.
Sedangkan temuan kasus positif di New York juga bertambah banyak per hari yaitu bertambah 84.373 kasus. Angka naik dari sebelumnya yang mencapai 77.967 kasus.
Baca Juga: Baru Sadar, Dua Warganet Berbalas Cuitan Ini Ternyata Adik Kakak
Kelompok orang yang paling banyak terinfeksi adalah mereka yang berusia 18 hingga 45 tahun, yakni sebesar 39 persen atau berjumlah 32.565 orang.
Queens menjadi daerah yang paling terdampak tidak kurang dari lima wilayah terpapar virus yang berasal dari Wuhan ini, dengan jumlah kasus 27.063 kasus konfirmasi positif. Itu artinya Queens menyumbangkan 32 persen dari total kasus di AS.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS pada 3 Maret lalu sudah menyarankan untuk masyarakat yang keluar rumah menggunakan masker kain atau non medis. Tentunya, tanpa melupakan menjaga jarak minimal 2 meter jika harus berkomunikasi.
Masyarakat juga diminta menghindari tempat kerumunan, mengingat banyak dari mereka yang positif tapi tidak bergejala yang akhirnya menularkan satu sama lain.
Risiko paparan tertinggi bila mereka yang memiliki riwayat penyakit penyerta, seperti diabetes, jantung, autoimun, gagal ginjal, dan hipertensi akan memperburuk kondisi paparan virus yang masuk ke tubuh.
Baca Juga: Masker Bedah VS Masker Kain VS Masker Kertas, Mana yang Ampuh Cegah Virus?