Yaitu setiap 20 menit anak kita melihat jarak dekat, baik itu gadget maupun membaca buku, selanjutnya istirahat selama 20 menit untuk melihat objek keluar di atas 6 meter (20 kaki).
"Memang menantang. Tapi aturannya seperti itu kalau memang kita mau menjaga anak kita dari mata lelah, mata kering, dan juga risiko dia terkena myopia atau rabun jauh," tutur dr Ranthy.
Sehingga jangan sampai memforsir anak untuk melihat dalam jarak dekat bahkan sampai satu atau dua jam. Istirahatkan anak, biarkan dia bermain di luar atau melihat objek-objek di luar selama 20 menit, baru boleh kembali melakukan aktivitas.
"Ada juga yang anaknya dikasih pengertian, bahwa anaknya setiap baca buku satu bab dia harus istirahat. Atau kalau main game satu level harus istirahat. Ada lagi yang nyiasatinnya gitu, itu lebih gampang dipahami anak-anak," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Catat! Faktor Risiko dan Tanda-tanda Mata Minus Pada Anak
Tidak ada jam pasti yang bagus dan aman bagi anak soal penggunaan gadget, namun dr Ranthy mencatat bahwa yang lebih penting untuk dikurangi adalah frekuensi melihat jarak dekatnya.
Hal ini disebabkan karena dengan melihat jarak dekat mata bekerjanya menjadi lebih keras. Tidak masalaha untuk periode pendek, tapi kalau diteruskan lebih 20 menit bisa merangsang kemunculan minusnya yang lebih tinggi.