Dokter Contohkan Teknik Pernapasan untuk Ringankan Gejala Corona Covid-19

Kamis, 09 April 2020 | 15:29 WIB
Dokter Contohkan Teknik Pernapasan untuk Ringankan Gejala Corona Covid-19
Ilustrasi sesak napas (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sesak napas adalah gejala umum infeksi virus corona Covid-19. Sehingga seseorang bisa meninggal dunia atau membutuhkan ventilator dalam perawatan virus corona Covid-19.

Dr Sarfaraz Munshi, seorang dokter di Rumah Sakit Queen Inggris pun membagikan teknik pernapasan yang bisa membantu orang meringankan gejala virus corona Covid-19. Ia mendapatkan teknik pernapasan itu dari rekannya Sue Elliot, seorang direktur keperawatan di rumah sakit tersebut.

Sarfaraz mengatakan rekannya selalu menggunakan teknik pernapasan itu pada pasien virus corona Covid-19 di unit perawatan intensif. Karena, teknik pernapasan itu bisa meringankan gejala sesak napas akibat corona Covid-19.

Fokus teknik pernapasan ini adalah memberikan pasokan udara ke paru-paru. Ketika jumlah udara atau oksigen cukup, maka sesak napas akibat virus corona Covid-19 akan lebih ringan.

Baca Juga: Meningitis Penyebab Glenn Fredly Wafat Dapat Menular, Termasuk dari Batuk

Pertama, seseorang disarankan menarik napas dalam selama 5 detik lalu melepaskannya dalam posisi duduk. Seseorang harus melakukan langkah pertama ini sebanyak 5 kali.

Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Setelah 5 kali, seseorang disarankan kembali menarik napas dalam keenam kalinya. Tapi, kali ini seseorang akan melepaskannya dengan batuk besar. Sehingga seseorang perlu menutup mulutnya dengan benar agar tidak menularkan virus ke sekelilingnya.

"Anda bisa melakukan ini dua kali, kemudian berbaring di tempat tidur tanpa bantal sambil mengambil napas sedikit dalam selama 10 menit," kata Dr Sarfaraz Munshi dikutip dari Daily Star.

Menurut Munshi, Anda harus melakukan teknik pernapasan ini dan berbaring tanpa bantal supaya udara masuk ke paru-paru yang sebagian besar terletak di punggung, bukan di bagian depan.

"Berbaring telentang akan membantu menutup banyak saluran udara kecil di paru-paru yang terletak detak dengan bagian punggung," jelasnya.

Baca Juga: Sakit Meningitis seperti Glenn Fredly? Ketahui 3 Efeknya pada Tubuh!

Bila orang hanya berbaring dalam jangka waktu lama, ini hanya akan meningkatkan risiko terkena atelektasis ketika paru-paru runtuh atau tertutup. Kemudian, kondisi ini akan menyebabkan pneumonia sekunder yang membuat kondisi Anda lebih memburuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI