Suara.com - Awas! 4 Risiko Komplikasi Pasien Diabetes Jika Terinfeksi Corona Covid-19
Virus corona Covid-19 adalah penyakit yang menular melalui cairan pernapasan tubuh ketika kontak dekat dengan penderita. Virus ini sangat rentan terhadap orang yang memiliki riwayat penyakit kronis, salah satunya diabetes.
Penderita diabetes lebih berisiko tinggi terkena komplikasi medis parah ketika terinfeksi virus corona Covid-19, seperti pneumonia.
Menurur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dilansir oleh medicalnewstoday.com, orang dengan diabetes yang terinfeksi virus corona Covid-19 berisiko tinggi menderita penyakit serius. Mereka juga memiliki risiko 7 persen meninggal dunia akibat Covid-19.
Baca Juga: Peneliti Belum Bisa Pastikan Obat Malaria Klorokuin Dapat Atasi Covid-19
Adapun komplikasi virus corona Covid-19 yang bisa dialami oleh penderita diabetes, termasuk:
1. Ketoasidosis diabetikum
Selama periode stres atau sakit, kadar gula darah pasti akan meningkat. Ketoasidosis diabetikum (DKA) akan terjadi ketika seseorang dengan diabetes tidak memiliki cukup insulin.
Sehingga tubuh mulai memecah lemak sebagai energi, menghasilkan penumpukan keton dalam darah. Keton inilah yang akan membuat darah lebih asam, sehingga lebih cepat menyebabkan masalah kesehatan serius.
2. Pneumonia
Baca Juga: Kabar Baik, Obat Klorokuin untuk Corona akan Diproduksi di Dalam Negeri
Pneumonia adalah infeksi yang ditandai oleh peradangan kantung udara di paru-paru. Orang dengan diabetes memiliki risiko lebih besar terkena pneumonia akibat penyakit pernapasan seperti COVID-19.
Karena itu, semua orang yang menderita diabetes lebih dari 2 tahun harus menjalani vaksinasi influenza pneumokokus tahunan.
3. Dehidrasi
Jika penderita diabetes mengalami demam tinggi akibat virus corona Covid-19, maka mereka akan kehilangan cairan tambahan. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi yang akhirnya memerlukan cairan intravena.
4. Gula darah tinggi
Infeksi virus corona Covid-19 juga bisa menyebabkan respons stres dalam tubuh. Kondisi ini bisa meningkatkan produksi glukosa tubuh yang menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal.
Tubuh mungkin akan membutuhkan insulin tambahan. Karena itu, penderita perlu memantau kadar gula darah lebih sering ketika pandemi.