China Khawatir, 68 Persen Pasien Positif Covid-19 Tak Memiliki Gejala

Rabu, 08 April 2020 | 21:10 WIB
China Khawatir, 68 Persen Pasien Positif Covid-19 Tak Memiliki Gejala
Warga Wuhan, Hubei, China mengenakan masker sambil menenteng belanjaan pada 1 Maret 2020. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China Khawatir, 68 Persen Pasien Positif Covid-19 Tak Memiliki Gejala

Kekhawatiran baru muncul di China di tengah kabar baik tidak adanya korban meninggal baru karena virus Corona Covid-19. Sebab, muncul kasus positif virus Corona Covid-19 yang kini tak bergejala.

Lebih dari dua per tiga kasus Covid-19 yang dilaporkan di China sejak 31 Maret sampai 7 April tidak memiliki gejala. Penelitian tersebut dirilis oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) pada Selasa (7/4/2020).

"Kami tidak tahu apa arti angka-angka ini tanpa memiliki data yang sama pada pasien tanpa gejala selama tiga bulan terakhir," kata Leo Poon Lit-man, kepala divisi laboratorium ilmu kesehatan masyarakat di Universitas Hong Kong pada South China Morning Post (SCMP).

Baca Juga: Pergub PSBB Jakarta Terhambat, Anies Ngotot Ojol Boleh Bawa Penumpang

“Tapi yang kami tahu adalah bahwa pasien tanpa gejala ini bisa menjadi pra-gejala dan menular meskipun tidak menunjukkan gejala," tambahnya.

Meskipun tidak memiliki gejala, pasien-pasien tersebut menurut Leo Poon Lit-man tetap harus dirawat.

Mengalihbahasakan SCMP, dari 885 kasus yang dilaporkan dalam periode delapan hari tersebut, setidaknya ada 601 orang yang positif tanpa gejala. Artinya sekitar 68 persen orang tidak mengalami gejala signifikan.

Pejalan kaki melintas di trotoar Kota Wuhan selama masa lockdown karena virus corona. (Foto: AFP)
Pejalan kaki melintas di trotoar Kota Wuhan selama masa lockdown karena virus corona. (Foto: AFP)

"Dari 601, hampir setengahnya (279) dilaporkan di Hubei, provinsi China Tengah di jantung epidemi virus corona awal ketika itu dimulai pada akhir tahun lalu," kata pihak NSC pada SCMP.

Pada Selasa (7/4/2020) sebanyak 199 kasus baru dilaporkan di daratan China, 137 tidak menunjukkan gejala.

Baca Juga: Valorant Luncurkan versi Beta, Mirip Banget Counter Strike

Poon mengatakan bahwa pengujian serologis yang luas diperlukan untuk menentukan proporsi sebenarnya dari pasien tanpa gejala. Tes-tes ini mencari antibodi dalam darah yang biasanya berkembang dalam tiga hingga empat minggu setelah infeksi.

Profesor Yang Jiong dari divisi pengobatan paru-paru dan perawatan kritis di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, memperingatkan tentang risiko yang ditimbulkan oleh penderita tanpa gejala dengan dicabutnya lockdown di Wuhan.

Dalam sebuah wawancara dengan Health Times, ia mengatakan mungkin ada antara 10.000 hingga 20.000 kasus tanpa gejala di Kota Wuhan.

"Meskipun saat ini tampaknya kasus asimptomatik memiliki infektivitas yang relatif rendah, mereka menular dan kita harus tetap berjaga-jaga," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI