Suara.com - Selain Usia, Warna Kulit Juga Pengaruhi Risiko Kematian karena Virus Corona
Virus corona Covid-19 tidak hanya berisiko tinggi terhadap orang dengan usia lanjut. Data di Amerika Serikat menyebut, risiko kematian karena virus Corona juga dipengaruhi oleh warna kulit.
Para peneliti telah melihat data dari orang berkulit hitam di Amerika Serikat yang disebut berisiko tinggi terinfeksi virus corona Covid-19. Mereka menyoroti ketidaksetaraan yang mengakar dalam sumber daya, kesehatan dan akses perawatan.
Kasus kematian akibat virus corona Covid-19 lebih tinggi di kota-kota dengan populasi orang berkulit hitam, termasuk New Orleans, Detroit, dan New York.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 pada Orang Sakit Mental Lebih Parah, Ini Alasannya!
Di Chicago sendiri, orang yang berkulit hitam adalah kelompok rentan meninggal dunia karena virus corona Covid-19. yakni menyumbang 70 persen kasus kematian. Padahal jumlah populasi mereka hanya 30 persen.
Dilansir BBC, ada lebih dari 370 ribu kasus virus corona Covid-19 di AS dan nyari 11 ribu kasus kematiannya. Secara global, sudah lebih dari 1 juta kasus positif virus corona Covid-19.
Pada 5 April 2020, sebanyak 1.824 dari 4.680 kasus positif virus corona Covid-19 di Chicago adalah orang berkulit hitam. Jumlah ini jauh lebih banyak dari orang berkulit putih yang hanya 847 orang.
Kasus kematian akibat virus corona Covid-19 di Chicago pun sudah mencapai 98 orang pada Minggu (5/4/2020). Adapun 72 persen dari total kematian adalah orang berkulit hitam.
Data ini juga tercermin di seluruh negara bagian, yang mana orang berkulit hitam menyumbang setidaknya 41 persen kematian akibat virus corona Covid-19.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Bipolar, Gangguan Mental yang Dialami Selena Gomez
Komisaris kesehatan masyarakat Chicago Dr Allison Arwady mengatakan bahwa orang berkulit hitam rata-rata hidup sekitar 8,8 tahun lebih sebentar daripada orang yang berkulit putih.
Kenapa ada perbedaan ini?
Walikota Lightfoot mengatakan bahwa diabetes, penyakit jantung, dan masalah pernapasan adalah penyakit kronis yang sangat umum di kalangan orang berkulit hitam.
Padahal masalah penyakit kronis itulah yang meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus corona Covid-19 dan mengalami kefatalan.
"Kita masih melihat kesenjangan kesehatan yang signifikan ini," kata Walikota Lightfoot.
Meskipun virus corona Covid-19 disebut "great equalizer", data menunjukkan bahwa tingkat kerentanan seseorang terhadap infeksi virus corona Covid-19 sangat bervariasi tergantung pada lingkungannya.
Di Michigan, orang Afrika-Amerika yang hanya 14 persen dari populasi menyumbang 33 persen kasus positif virus corona Covid-19 dan 41 persen kasus kematian.
Sedangkan orang yang berkulit putih hanya menyumbang 23 persen kasus positif virus corona Covid-19 dan 28 persen kasus kematian akibat virus tersebut.
Kesenjangan serupa juga sudah muncul di Milwaukee, Wisconsin, salah satu kota paling terpisah di AS. Orang Afrika-Amerika membentuk hampir setengah dari 1.000 kasus di Milwaukee County pada Jumat (3/4/2020).
Mereka juga menyumbang 81 persen dari 27 kasus kematian. Meskipun, orang berkulit hitam hanya menyumbang 26 persen kasus virus corona Covid-19 dari populasi di sana.
Kondisi serupa juga terjadi di Louisiana, lebih dari 70 persen orang meninggal akibat virus corona Covid-19 adalah berkulit hitam. Sekitar 40 persen kematian akibat virus corona Covid-19 Louisiana pun terjadi di daerah New Orleans, yang mana mayoritas penduduknya berkulit hitam.