Suara.com - Masa isolasi diri selama wabah virus corona Covid-19 tidak hanya memengaruhi aktivitas sosial, tetapi juga kesehatan mental. Padahal gangguan mental bisa menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap virus corona Covid-19.
Para ahli dilansir dari Healthline, mengatakan orang dengan penyakit mental parah lebih berisiko mengalami masalah serius akibat virus corona Covid-19. Karena, orang dengan penyakit mental memiliki gaya hidup yang meningkatkan risiko tertular virus corona jenis baru ini.
Masalah kesehatan mental biasanya membuat seseorang lebih sulit memenuhi kebutuhannya paling dasar, seperti makanan, obat-obatan dan perawatan kesehatan.
Selain itu, mereka juga seringkali memiliki masalah kesehatan mendasar. Semua faktor ini bisa menempatkan seseorang dengan penyakit mental dalam kondisi parah bila terinfeksi virus corona CCovid-19.
Baca Juga: Catat, 5 Langkah Cegah Virus Corona Covid-19 untuk Penderita Diabetes
Karena itu, orang dengan gangguan kejiwaan termasuk dalam kelompok orang yang paling rentan terhadap virus corona Covid-19, seperti lansia, orang terlalu muda dan lainnya.
Fumi Mitsuishi , direktur Divisi UCSF/ZSFG dari Citywide Case Management di San Francisco, mengatakan orang yang memiliki gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, gangguan bipolar atau depresi lebih berisiko tinggi terinfeksi virus corona Covid-19.
Orang dengan penyakit mental biasanya juga rentan menyalahgunakan zat yang terkait dengan peningkatan risiko mereka menderita penyakit menular.
Terlebih, bila orang dengan penyakit mental juga memiliki kebiasaan merokok. Kebiasaan itulah yang meningkatkan risiko 60-70 persen terhadap penyakit.
Adapun penyakit yang rentan menyerang mereka, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penyakit pernapasan lainnya yang membuat seseorang lebih mungkin mengalami komplikasi Covid-19.
Baca Juga: Meski Ada Efek Samping, Obat Corona Klorokuin Masih Digunakan di AS
Di sisi lain, banyak orang dengan penyakit mental parah juga tidak percaya dengan sistem perawatan kesehatan. Hal ini membuat mereka lebih berisiko karena menolak pergi ke rumah sakit.