Studi: Kandidat Vaksin MERS Bisa Jadi Solusi Atasi Virus Corona Covid-19

Rabu, 08 April 2020 | 12:55 WIB
Studi: Kandidat Vaksin MERS Bisa Jadi Solusi Atasi Virus Corona Covid-19
Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi: Kandidat Vaksin MERS Bisa Jadi Solusi Atasi Virus Corona Covid-19

Hingga kini belum ada vaksin yang dapat melindungi manusia dari virus corona baik yang menyebabkan sakit Covid-19 maupun SARS dan MERS.

Sialnya, dampak virus corona telah meluas ke segala penjuru dunia. Ini juga yang membuat para ilmuwan harus kejar-kejaran mencari solusi terbaik.

Diwartakan laman Science Daily, Rabu (8/4/2020) banyak laboratorium di seluruh dunia telah mengembangkan kandidat vaksin untuk virus MERS yang diharapkan bisa digunakan untuk virus corona penyebab sakit Covid-19 atau SARS Cov 2.

Baca Juga: Tips Membuat CV yang Baik Agar CV mu Dilirik oleh HRD

Pada jurnal American Society of Microbiology mengungkap bagaimana vaksin tersebut mampu mengurangi kematian hingga 30 persen.

Kandidat vaksin itu adalah sejenis virus RNA atau yang disebut juga virus parainfluenza 5 (PIV5), yang bisa menyebabkan batuk pada anjing, tapi nampak tidak berbahaya untuk manusia. Dalam PIV5 ini direkayasa dengan gen tambahan, sehingga sel yang terinfeksi akan menghasilkan S, atau lonjakan glikoprotein yang diketahui mampu melawan infeksi.

"PIV5  tampak sebagai virus yang tidak berbahaya pada manusia," ungkap Ahli Paru-paru dan Ahli Coronavirus Paul McCray, MD, Universitas of Lowa City .

"PIV5 sepertinya tidak menyebabkan efek sitopatik," ungkap Ahli virus Biao He, Ph.D Universitas Georgia Athena yang bekerjasam dengan McCray. Efek sitopatik sendiri adalah perubahan atau kelainan struktur yang timbul dalam sel inang yang diakibakan oleh infeksi virus

PIV5 ini kemudian diujicoba pada tikus yang direkayasa secara genetik, di mana tikus memiliki sel seperti manusia tempat masuk virus.

Baca Juga: Tragedi Waria Mira: Kepala Diinjak-injak hingga Dibakar Pakai Bensin Eceran

Dosis vaksin kemudian diberikan secara tunggal, sehingga saat masuk menyebabkan sel-sel yang terinfeksi virus menghasilkan protein S, yang pada akhirnya memicu kekebalan.

Empat minggu setelah tikus menerima vaksin, mereka dipaparkan pada virus MERS dengan jumlah infeksi yang bisa mematikan. Virus MERS juga diberikan kepada yang telah menerima vaksin PIV5 modifikasi protein S, dan satu kelompok tikus yang tanpa protein S.

Hasilnya, semua tikus yang diimunisasi virus PIV5 yang dimodifikasi protein S berhasil selamat dari infeksi virus MERS. Sebaliknya semua tikus yang diimunisasi dengan PIV5 tanpa S meninggal karena infeksi.

Pendekatan seperti itulah yang akan digunakan dalam membuat vaksin virus corona SARS CoV 2 yang menyebabkan sakit Covid-19.  "Kami cukup tertarik menggunakan virus sebagai sarana pengiriman gen," kata McCray.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI