Suara.com - Pakai Sarung Tangan Untuk Cegah Virus Corona Covid-19, Efektifkah?
Penggunaan masker dan sarung tangan menjadi salah satu pemandangan yang umum ditemukan di tempat umum, seperti misalnya swalayan saat pandemi virus Corona Covid-19.
Akan tetapi salah seorang dokter di India mengingatkan bahwa mengenakan sarung tangan medis atau hand gloves di tempat umum justru tidak lebih baik.
Dikutip dari Mirror UK, dokter bernama Dr Karan Raj ini membagikan peringatannya melalui video TikTok.
Baca Juga: Wajib Baca! Cara Mencuci Masker Kain yang Benar agar Virus Hilang
Ia menjelaskan mengapa sebenarnya kita tidak perlu mengenakan sarung tangan saat kita keluar sebagai salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona.
Hal ini disebabkan justru kuman atau virus bisa berakumulasi di sarung tangan tersebut pada barang-barang yang kita sentuh yang mungkin sudah disentuh oleh orang lain sebelumnya.
Kemudian ketika kita masih mengenakannya dalam perjalanan pulang, bisa jadi sarung tangan itu digunakan untuk menyentuh barang-barang pribadi seperti setir mobil dan bahkan ponsel kita.
"Saat kamu mengganti sarung tanganmu, kamu sebenarnya sudah menyentuh sarung tangan itu sendiri," katanya.
Ia menambahkan bahwa masker ataupun sarung tangan bukanlah pengganti social distancing dan cuci tangan. Sehingga kita harus lebih waspada dan protektif melawan rasa aman palsu ini.
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 8 April 2020: Libra, Jaga Otak Agar Tetap Sehat!
Senada dengan Dr Karan, dr. Fariz Nurwidya, SpP, PhD, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menyebutkan bahwa sarung tangan bukanlah prioritas dan lebih baik fokus dalam praktik mencuci tangan yang rutin dan benar.
"Kalau saran saya sih mending fokus di cuci tangan. Kita harus sangat selektif dalam memilih cara memproteksi diri. Saya bilang sih kalo gloves itu bukan prioritas," lanjutnya, saat berbincang dengan Suara.com, Selasa (7/4/2020).
Rekomendasi mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer, serta menghindari menyentuh wajah sudah banyak digaungkan di mana-mana.
Menurut dr. Fariz, secara psikologis mungkin memang ada manfaat protektif dalam menggunakan sarung tangan, misal otomatis tidak memgang wajah dan tidak bersentuhan langsung dengan barang-barang atau tangan orang lain.
Namun bukan berarti sarung tangan menjadi alat perlindungan yang protektif dan harus digunakan oleh masyarakat. Ia juga mengkhawatirkan apabila ini terjadi, nantinya juga akan terjadi kelangkaan sarung tangan.
Padahal, sarung tangan ini lebih diprioritaskan pada petugas medis yang memang benar-benar kontak dengan PDP atau kasus konfirm.
"Jangan sampai karena kepikiran pakai gloves jadi praktik cuci tangannya nggak jalan, terus maskernya nggak jalan. Toh masyarakat juga bisa terlindungi kok dengan praktik cuci tangan," pungkasnya.