"Kalau saran saya sih mending fokus di cuci tangan. Kita harus sangat selektif dalam memilih cara memproteksi diri. Saya bilang sih kalo gloves itu bukan prioritas," lanjutnya, saat berbincang dengan Suara.com, Selasa (7/4/2020).
Rekomendasi mencuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer, serta menghindari menyentuh wajah sudah banyak digaungkan di mana-mana.
Menurut dr. Fariz, secara psikologis mungkin memang ada manfaat protektif dalam menggunakan sarung tangan, misal otomatis tidak memgang wajah dan tidak bersentuhan langsung dengan barang-barang atau tangan orang lain.
Namun bukan berarti sarung tangan menjadi alat perlindungan yang protektif dan harus digunakan oleh masyarakat. Ia juga mengkhawatirkan apabila ini terjadi, nantinya juga akan terjadi kelangkaan sarung tangan.
Baca Juga: Wajib Baca! Cara Mencuci Masker Kain yang Benar agar Virus Hilang
Padahal, sarung tangan ini lebih diprioritaskan pada petugas medis yang memang benar-benar kontak dengan PDP atau kasus konfirm.
"Jangan sampai karena kepikiran pakai gloves jadi praktik cuci tangannya nggak jalan, terus maskernya nggak jalan. Toh masyarakat juga bisa terlindungi kok dengan praktik cuci tangan," pungkasnya.