Peneliti: Penutupan Sekolah Tidak Berefek Signifikan Pada Persebaran Corona

Selasa, 07 April 2020 | 22:10 WIB
Peneliti: Penutupan Sekolah Tidak Berefek Signifikan Pada Persebaran Corona
ilustrasi penutupan sekolah karena pandemi virus Corona Covid-19. [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Negara-negara yang menutup sekolah, seperti Inggris sekarang harus mengajukan pertanyaan sulit tentang kapan dan bagaimana membuka sekolah kembali. Intervensi di sekolah, seperti menutup taman bermain, menjaga siswa dalam kelompok kelas, meningkatkan jarak antara siswa di kelas harus dipertimbangkan," kata Viner.

Prof Neil Ferguson, dari Imperial College London, yang merupakan salah satu ahli epidemiologi juga menyatakan bahwa penutupan sekolah manfaatnya masih terbatas.

"Sementara penutupan sekolah diperkirakan memiliki efektivitas terbatas dalam mengendalikan transmisi Covid-19," kata Ferguson pada The Guardian.

"Namun, ketika dikombinasikan dengan jarak sosial yang intens maka itu akan memainkan peran penting," tambahnya.

Baca Juga: PA 212 soal Panduan Ibadah Ramadan Kemenag: Terkesan Batasi Syiar Islam

Robert Dingwall, seorang profesor sosiologi di Universitas Nottingham Trent, mengatakan studi UCL menunjukkan bahwa manfaat kesehatan masyarakat dari penutupan sekolah tidak sebanding dengan biaya sosial dan ekonomi yang dikenakan pada anak-anak dan keluarga mereka.

Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)
Ilustrasi social distancing. (Shutterstock)

“Ini juga menggarisbawahi bagaimana asumsi yang digunakan dalam pemodelan pandemi Covid-19 dapat bertumpu pada fondasi yang sangat lemah dalam hal bukti ilmiah," kata Digwall.

"Pekerjaan ini menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Inggris harus mulai kembali secepat mungkin setelah gelombang awal kasus telah berlalu,” tambahnya.

Tim studi UCL tersebut juga berkolaborasi degan Institut Kesehatan Anak, Institut Pendidikan UCL, London School of Hygiene & Tropical Medicine, University of Cambridge, dan University of Sydney.

Studi ini diterbitkan dalam jurnal Lancet Child and Adolescent Health.

Baca Juga: Lima Inspirasi Konten di Tik Tok yang Ampuh Usir Bosan Selama di Rumah Aja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI