Sementara klorokuin masih dikampanyekan besar-besaran, para dokter masih berharap bahwa satu atau lebih dari terapi lain yang diuji akan mulai menunjukkan keberhasilan.
Mengalihbahasakan dari Reuters, beberapa pusat kesehatan tertarik untuk melihat apakah plasma darah dari pasien Covid-19 yang pulih akan memacu kekebalan pada orang lain. McQuillen dari Rumah Sakit Lahey mengatakan bahwa pendekatan tersebut memiliki peluang bagus untuk berhasil.
Beberapa pusat medis lain berfokus pada potensi obat-obatan biologis yang lebih maju untuk memadamkan proses yang membuat sistem kekebalan tubuh menjadi overdrive dalam kasus Covid-19 yang parah.
Sementara itu, Regeneron Pharmaceuticals dan Sanofi SA sedang menguji obat radang sendi Kevzara atau sarilumab.
Baca Juga: Terungkap! Janda Bekasi Dibunuh Teman Kumpul Kebo, Tewas Membusuk
"Di situlah Anda akan melihat uji coba paling banyak dalam satu atau dua bulan mendatang," kata Dr Kevin Tracey, CEO yang menangani penelitian Northwell Health.
"Sebab, ada banyak obat yang malah menargetkan reaksi tubuh, bukan virus itu sendiri," tambahnya pada Reuters.