Demi Kekebalan Tubuh, Ini Anjuran Frekuensi Olahraga untuk Tangkal Corona

Selasa, 07 April 2020 | 17:59 WIB
Demi Kekebalan Tubuh, Ini Anjuran Frekuensi Olahraga untuk Tangkal Corona
Manfaat olahraga untuk kekebalan tubuh. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Demi Kekebalan Tubuh, Ini Anjuran Frekuensi Olahraga untuk Tangkal Corona

Manfaat olahraga bukan sekadar bikin berkeringat. Pakar mengungkap, olahraga bermanfaat untuk kekebalan tubuh, dan bisa jadi salah satu cara untuk menangkal virus Corona Covid-19 yang tengah mewabah.

Olahraga bisa membuat Anda merasa lebih tenang dan membantu mencegah diri terinfeksi virus corona Covid-19 secara efektif.

Tapi, Anda perlu mengetahui persis berapa banyak dan lamanya latihan fisik yang disarankan sebelum keluar lingkungan rumah untuk olahraga. Karena, olahraga terlalu berat dan lama atau tidak seimbang juga buruk bagi kesehatan tubuh.

Baca Juga: CEK FAKTA: Makan Pisang Bisa Mencegah Virus Corona Covid-19?

Sebuah penelitian telah membuktikan bahwa olahraga bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Karena itu, latihan fisik rutin dalam intensitas sedang bisa memberikan efek positif dengan mengurangi kerentanan kita terhadap infeksi.

Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona Covid-19. [Shutterstock]

Di sisi lain, terlalu banyak olahraga juga bisa memberikan efek sebaliknya yaitu kita lebih rentan terhadap penyakit.

Secara khusus, tingkat olahraga yang benar bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan patogen penyebab penyakit.

"Olahraga teratur adalah cara terbaik untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Karena olahraga membantu mendukung sirkulasi darah dengan baik. Kondisi ini memungkinkan sel-sel kekebalan tubuh melakukan fungsinya dengan baik," kata Frankie Brogan, Ahli Nutrisi Senior di Pharma Nord UK dikutip dari The Sun.

Menurut sebuah penelitian dalam British Journal of Sprots Medicine, orang yang olahraga lima hari atau lebih dalam seminggu memiiki risiko 46 persen lebih kecil untuk terserang virus flu atau pernapasan. Berbeda dengan mereka yang hanya olahraga seminggu sekali atau tidak sama sekali.

Baca Juga: Warna Kulit Pengaruhi Kadar Vitamin D yang Didapat Dari Sinar Matahari

Meski begitu, orang yang lebih bugar juga bisa terinfeksi virus corona Covid-19. Tetapi, gejalanya tidak terlalu parah dan mereka akan sembuh lebih cepat.

Selanjutnya: Bahaya terlalu banyak olahraga

Bahaya terlalu banyak olahraga

Olahraga terlalu sering bisa menjadi bumerang bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Studi tahun 1990 menunjukkan 13 persen orang mengalami infeksi saluran pernapasan atas setelah maratin. Sedangkan, pelari biasa (tidak marathon) hanya 2 persen yang menderita penyakit tersebut.

Penelitian ini membuktikan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi bisa memicu tubuh melepaskan zat kimia stres, seperti kortisol. Zar kimia ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti stres psikologis.

Olahraga yang Cocok Saat #DirumahAja
Olahraga yang Cocok Saat #DirumahAja

Hubungan olahraga dan corona Covid-19

Sekarang ini belum ada penelitian yang mengaitkan dampak olahraga pada corona Covid-19. Tapi, Tamara Hew-Butler, Associate Professor Latihan dan Ilmu Olahraga bersama Profesor Marian Fahlman di Wayne State University di Detroit telah meninjau pengaruh olahraga dengan sistem imun.

Penelitian ini mengatasi orang frekuensi olahraga dari 24 ribu orang dewasa di Tiongkok yang meninggal selama epidemi flu Hongkong 1998.

"Studi ini menunjukkan bahwa orang yang tidak melakukan olahraga sama sekali atau terlalu sering (lebih dari 5 hari per minggu) berisiko besar meninggal dunia karena flu dibandingkan orang yang olahraga secara cukup," kata para ilmuwan.

Namun, Fahlman mengingatkan irang yang memiliki gejala corona Covid-19 tidak disarankan olahraga dulu. Sedangkan orang yang mungkin sudah terinfeksi tapi belum menunjukkan gejala, olahraga mungkin bisa membantunya.

"Karena orang yang belum menunjukkan gejala masih dalam masa inkubasi, yang artinya harus meningkatkan sistem kekebalan tubuh," kata Fahlman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI