Studi: Kombinasi Obat Anti-Malaria dan Diabetes Mungkin Bisa Jadi Racun

Selasa, 07 April 2020 | 17:11 WIB
Studi: Kombinasi Obat Anti-Malaria dan Diabetes Mungkin Bisa Jadi Racun
Sejenis klorokuin yang digunakan sebagai bagian dari pengobatan pasien Covid-19 di Prancis pada Februari 2020. [AFP/Gerard Julien]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti telah memperingatkan bahwa penggunaan obat anti-malaria hidroksiklorokuin (HCQ) dan klorokuin (CQ) mungkin dapat menjadi racun ketika dikombinasikan dengan pengobatan diabetes yang umum.

Dalam sebuah studi yang terbit di BioRxiv menunjukkan 30 persen hingga 40 persentikus yang diobati dengan kombinasi HCQ atau CQ dan metformin untuk diabetes, meninggal.

"Ketertarikan kami pada kombinasi ini muncuk karena kedua obat secara individual telah terbukti memiliki efek anti-tumor pada kanker pankreas," tulis dua penulis utama studi, Chi Dang, direktur Institut Penelitian Kanker Ludwig dan Anirban Maitra, direktur ilmiah dari Pusat Penelitian Kanker Pankreas di MD Anderson Cancer Center.

Kematian ini membuat mereka terkejut, akan tetapi hasilnya berbeda ketika diberikan untuk pengobatan tunggal.

Baca Juga: Lagi, Donald Trump Desak Dokter Pakai Obat Anti-Malaria untuk Covid-19

"Sebaliknya, tidak ada kematian pada kelompok pengobatan tunggal," sambung mereka dikutip dari Forbes.

Klorokuin fosfat (chloroquine phosphate) merupakan senyawa sintetis (kimiawi) yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate. (Shutterstock)
Klorokuin fosfat (chloroquine phosphate) merupakan senyawa sintetis (kimiawi) yang memiliki struktur sama dengan quinine sulfate. (Shutterstock)

Namun, penelitian ini sebenarnya dilakukan sebelum adanya wabah virus corona baru atau SARS-CoV-2, meski diterbitkan pada Sabtu (4/4/2020) kemarin.

Studi ini sebenarnya dilakukan untuk menguji HCQ/CQ dan metformin untuk kanker pankreas dan menemukan temuan kebetulan ini.

"Meski (digunakan) pada tikus yang tidak memiliki tumor, kami menemukan efek buruk dari kombinasi ini, menggarisbawahi bahwa itu tidak tergantung pada keberadaan tumor," tambah mereka.

Ada juga alasan ilmiah yang masuk akal di mana kedua obat ini dapat berinteraksi secara negatif, sebab kedua obat ini memengaruhi proses yang disebut autophagy, di mana sel mendaur ulang protein untuk memungkinkan mereka menghasilkan lebih banyak protein.

Baca Juga: Seperti Covid-19, Flu Spanyol Juga Ditangani dengan Obat Malaria

Seorang perempuan menyuntikkan obat diabetes. [shutterstock]
Seorang perempuan menyuntikkan obat diabetes. [shutterstock]

"HCQ dan CQ keduanya adalah agen yang menghambat autophagy dan pada kenyataannya ini adalah properti yang penting untuk digunakan dalam tumor seperti kanker pankreas,” kata penulis lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI