Suara.com - Banyak orang yang khawatir akan penyebaran virus corona jenis baru. Bahkan, para tenaga medis di ruang UGD akan langsung melepas pakaian mereka segera setelah tiba di rumah, beberapa bahkan sebelum mereka masuk ke rumah.
Apakah ini artinya kita harus cemas dengan transmisi atau penularan SARS-CoV-2 dari pakaian, handuk, dan bahan tekstil lainnya?
Sebelumnya sudah ada peneliti yang menemukan bahwa virus dapat bertahan di permukaan hingga 72 jam, namun studi ini tidak termasuk pada kain.
"Sejauh ini, bukti menunjukkan bahwa lebih sulit untuk 'memerangkap' virus di permukaan lunak (seperti kain) daripada di permukaan yang keras dan sering disentuh," tulis direktur senior pencegahan infeksi di Sistem Kesehatan John Hopkins, Lisa Maragakis, MD.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona, Hari Kesehatan Sedunia Sanjung Perawat dan Bidan
Namun, ada satu hal diketahui para ahli pada titik sekarang ini, bahwa sebagian besar penularan terjadi melalui kontak dekat, bukan dari menyentuh permukaan keras atau pakaian.
Jadi, dilansir WebMD, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap berada di rumah. Dan jika keluar, praktikkan jarak fisik dengan orang lain.
"Ini adalah senjata yang sangat kuat," tutur direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Robert Redfield, MD.
"Virus ini tidak dapat berpindah dari orang ke orang secara mudah. Itu perlu kontak dekat. Membutuhkan kita berada dalam jarak enam kaki (1,8 meter)," sambungnya.
Jika Anda menduga terlalu dekat dalam waktu lama atau ada seseorang yang batuk di dekat Anda, tidak ada salahnya untuk mengganti pakaian dan segera mencucinya, terutama jika ada permukaan keras seperti kancing dan resleting di mana virus mungkin tertinggal.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Pengaruhi Kerusakan Jantung, Ini Kata Dokter!
Kemudian keringkan pakaian dalam suhu tinggi, yaitu di atas 56 derajat Celcius, agar virus mati.