Penelitian: Obat Hydroxychloroquine Sembuhkan Gejala Covid-19 Lebih Cepat

Selasa, 07 April 2020 | 13:41 WIB
Penelitian: Obat Hydroxychloroquine Sembuhkan Gejala Covid-19 Lebih Cepat
Hydroxychloroquine. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai penelitian dilakukan para ilmuwan untuk mengatasi pandemi Covid-19, termasuk meneliti berbagai macam obat alternatif, salah satunya hydroxychloroquine (HCQ).

HCQ adalah obat untuk malaria yang sudah disetujui FDA atau badan pengawas obat dan makanan (BPOM) Amerika Serikat. Digunakan sebagai alternatif, kemudian ilmuwan meneliti keefektifan obat ini untuk Covid-19.

Mengutip laman Medicalxpress, Selasa (7/4/2020), obat HQC mampu mempersingkat waktu pemulihan pengobatan gejala pneumonia pada pasien Covid-19. Meski belum ditinjau oleh sesama rekan, penelitian ini sudah dipublikasi secara online pada 31 Maret di medRxiv.org.

Penelitian ini dilakukan Zhaowei Chen, Rumah Sakit Renmin Universitas Wuhan, China. Sebanyak 62 pasien positif Covid-19 yang dirawat pada rentang 4 hingga 28 Februari 2020, secara acak mengonsumsi obat HCQ. Kemudian ada juga pasien yang hanya menerima pengobatan standar atau dinamakan kelompok kontrol.

Baca Juga: Efek Samping Ivermectin, Obat Anti-Parasit yang Diklaim Bisa Atasi Corona

Kedua kelompok memiliki usia dan jenis kelamin yang tidak jauh beda. Hasil penelitian menemukan kelompok yang menerima HCQ sembuh dari gejala pneumonia lebih cepat dibanding dengan kelompok kontrol.

Adapun perbandingannya adalah 80,6 persen berbanding 54,8 persen. Untuk efek sampingnya, ada sebanyak 4 pasien dalam kelompok kontrol dengan gejala pneumonia yang berubah menjadi lebih parah. Sedangkan pada kelompok HCQ, ada 2 pasien yang mengalami reaksi yang merugikan namun cenderung lebih ringan.

"Terlepas dari sejumlah kasus, potensi HCQ dalam pengobatan Covid-19 sebagian sudah terkonfirmasi, menimbang bahwa saat ini tidak ada pengobatan yang lebih baik. Dan itu adalah praktik yang menjanjikan untuk memberikan HCQ pada pasien Covid-19," ungkap peneliti.

"Meski begitu, penelitian secara klinis dan dengan dasar skala besar masih diperlukan untuk memperjelas kerja obat secara spesifik dan untuk memaksimalkan perawatan," tambahnya.

Baca Juga: Kenali Obat Kutu Ivermectin yang Diklaim Dapat Membunuh Corona dalam 2 Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI