Ada Kasus Harimau Terinfeksi, Bagaimana Virus Corona Memengaruhi Hewan?

Selasa, 07 April 2020 | 09:30 WIB
Ada Kasus Harimau Terinfeksi, Bagaimana Virus Corona Memengaruhi Hewan?
Ilustrasi harimau (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam laporan terbaru, rupanya tidak hanya hewan peliharaan semacam anjing atau kucing saja yang dapat terinfeksi virus corona baru. Seekor harimau di Kebun Binatang Bronx, New York, pun positif mengidap SARS-CoV-2.

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana virus penyebab Covid-19 itu dapat menyebar pada hewan.

Petugas kebun binatang percaya bahwa kucing besar tersebut, dan beberapa saudaranya, mungkin telah terinfeksi oleh pengasuh mereka yang membawa virus tanpa gejala, mengingat kebun binatang telah ditutup sejak 16 Maret lalu.

"Ini adalah pertama kalinya, sepengetahuan kami, bahwa seekor binatang (liar) sakit karena Covid-19 dari seseorang," kata Paul Calle, kepala dokter hewan untuk Kebun Binatang Bronx, Minggu (5/4/2020), dikutip dari Vox.

Baca Juga: Kabar Baik, Ilmuwan Australia Uji Coba Vaksin Corona Covid-19 pada Hewan

Kasus baru ini seakan menunjukkan bahwa masih banyak hal yang belum kita ketahui tentang virus corona baru ini, meski ilmuwan telah melakukan berbagai penelitian untuk mencari seluk beluknya.

Ilustrasi harimau sumatera. (Shutterstock)
Ilustrasi harimau  (Shutterstock)

Vox merangkum berbagai hal yang sudah dan belum diketahui tentang bagaimana Covid-19 menyebar pada hewan:

1. Hewan yang terinfeksi, terutama harimau ini, menunjukkan batuk kering dan napsu makan berkurang, tetapi tidak ada tanda lain seperti pada manusia, misalnya demam atau sesak napas.

2. Harimau ini diketahui masih terlihat aktif meski mereka terinfeksi.

3. Anjing dan kucing yang hidup dengan orang terinfeksi SARS-coV-2 diyakini juga telah terinfeksi oleh pemiliknya.

Baca Juga: Satu Harimau di Kebun Binatang Dinyatakan Positif Corona

4. Kita belum tahu apakah kucing memang lebih muda terinfeksi daripada anjing, seperti yang dinjukkan dalam studi Harbin.

Atas banyaknya pertanyaan tentang virus corona baru dan hewan ini membuat Departemen Pertanian AS (USDA) merekomendasikan adanya pengujian virus corona baru yang dilakukan secara terbatas pada hewan.

Kucing pakai masker. [Shutterstock]
Kucing pakai masker. [Shutterstock]

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pun mengungkapkan pihaknya masih mempelajari tentang virus ini, dan hal yang mereka tahu bahwa virus ini zoonosis.

"Dan tampaknya dapat menyebar dari manusia ke hewan dalam beberapa situasi," tulis CDC dalam laman resminya.

Di sisi lain, ada beberapa kasus dan ini sangat jarang terjadi, di mana hewan dapat menularkan virus corona ke manusia kemudian menyebar di antara manusia.

SARS dan MERS adalah contoh penyakit yang disebabkan oleh virus corona berasal dari hewan dan menyebar ke manusia.

"Inilah yang diduga terjadi dengan virus yang menyebabkan wabah Covid-19 saat ini. Namun, kami tidak tahu sumber pasti virus ini," tambah CDC.

Oleh sebabnya, mereka menyarankan untuk melindungi hewan peliharaan jika pemiliknya sakit Covid-19 dengan membatasi kontak dan segera mencuci tangan sebelum atau setelah berinteraksi dengan hewan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI