Suara.com - China kembali melaporkan adanya penambahan 39 kasus virus corona baru pada Minggu (5/4/2020). Tak hanya itu, jumlah kasus tanpa gejala pun melonjak.
Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China mengatakan 78 kasus asimptomatik atau tanpa gejala baru telah diidentifikasi pada Minggu, dibandingkan dengan hari sebelumnya yaitu 47 kasus.
Imported cases atau kasus impor dan pasien asimtomatik, telah menjadi perhatian utama China.
"Risiko kasus impor dari negara tetangga kami terus meningkat," kata Mi Feng, juru bicara NHC dikutip dari Reuters. Ia menambahkan China harus tetap waspada dan mencegah bangkitnya epidemi lagi.
Baca Juga: 2.273 Orang RI Positif Corona, Banyak Tertular Tanpa Gejala
Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus, 'menyumbang' hampir setengah dari kasus tanpa gejala baru ini.
Saat ini, sebanyak 705 orang dengan kasus asimtomatik berada di bawah pengawasan medis.
Lonjakan kasus tanpa gejala, yang baru dilaporkan China minggu lalu, menimbulkan kekhawatiran ketika Wuhan bersiap mencabut status lockdown pada 8 April untuk yang pertama kalinya sejak akhir Januari.
Sebelumnya, seorang profesor di fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, Dr William Schaffner, mengatakan penularan dari seseorang tanpa gejala merupakan faktor utama penyebaran di masyarakat.
Pakar kesehatan lain juga mengatakan hal yang sama.
Baca Juga: Positif Covid-19 Tanpa Gejala Seperti Andrea Dian, Ini yang Harus Dilakukan
"Penularan tanpa gejala dan simtomatik ringan merupakan faktor utama penularan Covid-19. Mereka akan menjadi pendorong penyebaran di masyarakat," kata Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan penasihat lama untuk CDC.