Peneliti: Virus Corona Bisa Bertahan 7 Hari di Pemukaan Masker Bedah

Senin, 06 April 2020 | 18:47 WIB
Peneliti: Virus Corona Bisa Bertahan 7 Hari di Pemukaan Masker Bedah
Calon penumpang menggunakan masker saat menunggu kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (6/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti dari Universitas Hong Kong (HKU) secara mengejutkan, menyatakan bahwa virus corona bisa bertahan di lapisan masker bedah. Bahkan setelah 7 hari menempel di permukaan.

"Inilah sebabnya mengapa sangat penting jika Anda mengenakan masker bedah Anda tidak menyentuh bagian luar masker," kata Malik Peiris, seorang ahli virologi klinis dan kesehatan masyarakat pada South China Morning Post (SCMP).

"Karena Anda dapat mencemari tangan Anda dan jika Anda menyentuh mata, Anda bisa memindahkan virus ke mata," tambah Peiris yang merupakan bagian dari peneliti.

Para peneliti juga mengatakan bahwa hasil itu tidak mencerminkan potensi untuk menularkan virus dari kontak biasa. Kesimpulan tersebut karena penelitian yang dilakukan oleh pihak HKU mendeteksi virus dari alat-alat laboratorium bukan kulit atau tangan manusia.

Baca Juga: Tinju Dunia: Terkuak! Ini Bayaran yang Diterima Pulev Lawan Joshua

Meskipun menurut HKU tidak ada potensi penularan, namun sebuah studi Amerika menyimpulkan bahwa virus tetap menular pada beberapa permukaan selama berhari-hari.

Mereka menemukan virus corona bisa bertahan plastik dan baja hingga 72 jam, tetapi tidak bertahan lebih dari empat jam pada tembaga, dan 24 jam pada kardus.

Sejumlah warga menggunakan masker melintas di terowongan kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Minggu (6/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Sejumlah warga menggunakan masker melintas di terowongan kawasan Stasiun Sudirman, Jakarta, Minggu (6/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Tim penelitian Amerika tersebut terdiri dari ilmuwan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Temuan dari HKU menambah pembicaraan tentang kesehatan dan kebersihan masyarakat, serta tindakan pencegahan apa yang harus diambil.

Mereka juga menyatakan, bahwa disinfektan rumah tangga biasa termasuk pemutih, efektif dalam membunuh virus.

Baca Juga: FIFPro: Tidak Semua Pesepakbola Layak Rasakan Pemotongan Gaji

"Sars-CoV-2 bisa sangat stabil di lingkungan yang menguntungkan, tetapi juga rentan terhadap metode desinfeksi standar," ujar peneliti HKU.

Menurut pihak HKU, Leo Poon yang juga merupakan kepala divisi labaoratorium kesehatan masyarakat, menyatakan bahwa cuci tangan masih menjadi rekomendasi teratas.

"Jika Anda ingin melindungi diri Anda hanya menjaga kebersihan, cuci tangan Anda sesering mungkin. Cobalah untuk tidak menyentuh wajah Anda, mulut atau hidung tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu," katanya pada SCMP.

"Pesan yang paling penting adalah cuci tanganmu,” tambahnya.

Selain permukaan masker, para peneliti juga menguji berapa lama virus bisa tetap menular pada suhu kamar di berbagai permukaan.

Mereka menguji kertas dan tisu di mana virus bertahan kurang dari tiga jam. Sementara pada kayu dan kain virus bisa menghilang pada hari kedua.

Pada gelas dan uang kertas, virus itu masih terlihat pada hari kedua tetapi sudah hilang pada hari keempat. Sedangkan pada stainless steel dan plastik, virus masih ada selama empat hingga tujuh hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI